EmitenNews.com - PT Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk. (RMKO) mencatatkan pertumbuhan signifikan dalam pendapatan usaha sebesar 47,4% Year-on-Year (YoY), mencapai Rp272,4 miliar. Sehingga laba bersih menjadi sebesar Rp19,8 miliar sepanjang 2023.

Peningkatan laba bersih ditopang kinerja perseroan di kuartal IV-2023, di mana laba bersih pada periode tersebut naik 193,4% menjadi Rp19,8 miliar.

Kenaikan Pendapatan ini didominasi oleh segmen jasa pertambangan yang menyumbang 52,2% dari total pendapatan, diikuti oleh sewa dan konstruksi dengan masing-masing kontribusi sebesar 23,3% dan 24,5%. 

Direktur Utama RMKO, Vincent Putra, mengungkapkan bahwa hingga akhir tahun 2023, Perseroan berhasil mencapai 102,5% dari target yang telah disesuaikan pada semester kedua, meskipun menghadapi hambatan operasional pada kuartal III/2023. 

RMKO juga mencatat pertumbuhan EBITDA sebesar 64,0% YoY menjadi Rp76,1 miliar.

Dalam hal modal, Perseroan berhasil meningkatkan modalnya sebesar 111,3% YoY menjadi Rp246,3 miliar. Namun, liabilitas juga mengalami peningkatan yang signifikan sebesar 151,8% YoY menjadi Rp535,2 miliar, terutama disebabkan oleh peningkatan utang finansial yang mencapai 284,0% YoY menjadi Rp259,9 miliar untuk keperluan investasi dan modal kerja.

Vincent menambahkan bahwa seiring dengan aktivitas investasi tersebut, aset Perseroan juga meningkat sebesar 131,4% YoY menjadi Rp535,2 miliar. Meskipun menghadapi hambatan operasional karena klien utamanya, tambang in-house milik RMKE, terdampak sanksi administrasi dari regulator, RMKO berhasil mengoptimalkan kinerja keuangan di akhir tahun dengan menggarap segmen usaha baru, yaitu konstruksi fasilitas pendukung pertambangan hauling road.

Direktur Keuangan RMKO, Nathania Pricilla Saputra, menyoroti dampak hambatan operasional pada segmen tambang di tahun 2023, namun bersyukur masih dapat mempertahankan kinerja keuangan pada fase investasi ini dengan dukungan segmen sewa dan konstruksi. 

Pada tahun 2024, RMKO berencana untuk berkolaborasi dengan tambang potensial di Sumatera Selatan dan sekitarnya guna meningkatkan volume jasa pertambangan dan kinerja segmen sewa dan konstruksi.