EmitenNews.com - PT Sinergi Inti Plastindo Tbk (ESIP) menyampaikan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) telah memenuhi kuorum karena dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili 430.980.900 saham atau 67,3% dari seluruh saham dengan hak suara yang sah yang telah dikeluarkan oleh Perseroan, sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan dan Peraturan Perundangan yang berlaku


Merujuk pada risalah RUPS ESIP yang disampaikan kepada regulator, Minggu (16/1/2022) disebutkan, menyetujui penambahan modal Perseroan dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu atau right issue dengan menerbitkan saham baru dari portepel dalam jumlah sebanyak-banyaknya 640.347.707 saham dengan nilai nominal Rp50 per saham (PMHMETD I).


Dalam aksi korporasi ini ESIP menyertakan juga dengan penerbitan sebanyak-banyaknya 224.121.697 Waran Seri II dengan harga nominal waran sebesar Rp50 yang dapat dikonversi menjadi saham sebanyak-banyaknya sebesar 224.121.697 atau sebanyak-banyaknya sebesar 35% dari jumlah saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh kepada para pemegang saham Perseroan melalui mekanisme penawaran umum terbatas berdasarkan Peraturan OJK Nomor 32/POJK.04/2015 sebagaimana diubah dengan Peraturan OJK Nomor 14/POJK.04/2019 tentang Penambahan Modal Perusahaan Terbuka dengan memberikan Hak Memesan Efek terlebih Dahulu (POJK 32/2015).


"Para Pemegang saham menyetujui peningkatan modal dasar Perseroan dari semula sebesar Rp90 miliar menjadi sebesar Rp128 miliar dan menyetujui dan mengubah Pasal 4 ayat 1 Anggaran Dasar Perseroan sehubungan dengan peningkatan modal dasar," kata Eric Budisetio Kurniawan Direktur Utama ESIP dalam keterangan resminya.


Setelah pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas I, maka persentase kepemilikan saham oleh para pemegang saham yang tidak menggunakan hak untuk menggunakan HMETD akan terdilusi sebesar maksimum 50%.


Dana hasil Penawaran Umum Terbatas I ini, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, seluruhnya akan digunakan oleh Perseroan untuk modal kerja.


Selain itu, rights issue yang digelar ESIP juga menjadi sarana investasi di segmen waste management (daur ulang). Hal ini sejalan dengan arah masa depan industri kemasan yang mengusung konsep lingkungan (green environment).