EmitenNews.com - PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) melihat adanya peluang yang masih besar dalam proyek-proyek di bidang infrastruktur perkeretaapian di Indonesia. Perseroan sebagai perusahaan manufaktur beton precast dan readymix, ingin berkontribusi dalam meningkatkan sarana infrastruktur perkeretaapian di Indonesia salah satunya melalui inovasi Bantalan Jalan Rel (BJR) tipe 1067 (lebar jalan rel 1067 mm), ungkap Sugiharto, Direktur Bisnis dan Pengembangan WSBP dalam keterangan resminya, Jumat (18/2/2022).

 

Sugiharto menyatakan bahwa BJR tipe 1067 ini kembali meraih Sertifikat Komponen Prasarana Perkeretaapian dari Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian pada 28 Desember 2021. Hal ini karena produk tersebut telah lolos standar pengujian SNI 8828:2019 tentang Bantalan Beton dan Sistem Penambat untuk Jalan Rel di Laboratorium Independent, B2TKS (Balai Besar Teknologi Kekuatan Struktur), Serpong. Adapun sertifikat produk bantalan ini merupakan kerjasama dengan produsen penambat PT Pindad (Persero).

 

“Sebelumnya produk bantalan jalan rel tipe 1067 telah memperoleh Sertifikat Komponen Prasarana Perkeretaapian, bekerjasama dengan produsen penambat PT Pandrol Indonesia, pada 8 Juli 2019 dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan, tambahnya. 

 

Bantalan jalan rel tipe 1067 ini berfungsi sebagai landasan rel bertumpu dan menahan laju kereta api dengan kecepatan maksimal 120 km/jam serta dapat menahan beban gandar kereta api sebesar 18 ton. “Untuk produk bantalan jalan rel tipe 1067 ini kami suplai untuk proyek double track Manggarai sekitar 3000 msp (meter spoor),” ungkapnya. 

 

Sebagai informasi WSBP juga memiliki bantalan jalan rel tipe 1435 yang juga telah meraih sertifikasi produk dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan RI pada tahun 2019. Saat ini WSBP juga tengah menyuplai readymix untuk proyek Pembangunan 3 unit Jembatan Kereta Api yang berlokasi di antara Jalur Kereta Api Tebing Tinggi – Siantar Lintas Tebing Tinggi – Siantar.  Ke depannya WSBP akan terus berkomitmen untuk menghasilkan inovasi produk untuk pembangunan infrastruktur di Indonesia. 

 

Namun, sebagai tambahan informasi, saham WSBP telah disuspensi oleh BEI sejak 31 Januari 2022 karena gagal bayar obligasi. Perdagangan saham Waskita Beton Precast (WSBP) dihentikan sementara (suspensi). Itu menyusul penundaan pembayaran bunga ke-9 surat utang senilai Rp2 triliun. Tepatnya, gagal bayar obligasi berkelanjutan I Waskita Beton Precast tahap II tahun 2019.

 

Selain itu, suspensi saham Waskita Beton Precast untuk menjaga perdagangan efek yang teratur, wajar, dan efisien. Penghentian sementara itu, berlaku diseluruh pasar. ”Efektif sejak sesi I perdagangan efek pada Senin (31/1) hingga pengumuman lebih lanjut,” tutur Irvan Susandy, Kepala Divisi Pengaturan, dan operasional Perdagangan, Bursa Efek Indonesia (BEI).

 

Sebelumnya, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memangkas peringkat obligasi Waskita Beton Precast menjadi default alias D. Pefindo melorot peringkat Waskita Beton Precast untuk obligasi berkelanjutan I tahun 2019 sebesar Rp2 triliun menjadi idD dari sebelumnya idBBB-. 

 

”Penurunan peringkat itu, mengikuti putusan pengadilan pada 25 Januari 2022 yang menyatakan status Waskita Beton Precast dalam masa Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) sementara untuk jangka waktu 45 hari sampai 11 Maret 2022,” tutur Analysts Pefindo Aryo Perbongso, dan Yogie Surya Perdana, Senin (31/1)