Saham FUTR Dilego Harga Bawah Saat Pengendali Negosiasi Kepemilikan

PT Lini Imaji Kreasi Ekosistem Tbk. (FUTR) ketika mencatatkan sahamnya di BEI.
EmitenNews.com - PT Lini Imaji Kreasi Ekosistem Tbk. (FUTR) menyampaikan bahwa PT Angkasa Buana Lestari sebagai pemegang saham bukan pengendali telah mengurangi porsi kepemilikan sahamnya pada tanggal 10 September 2024.
Martha Rebecca Direktur Utama FUTR dalam keterangan tertulisnya Rabu (12/9) menuturkan bahwa PT Angkasa Buana Lestari telah menjual sebanyak 261.583.600 lembar saham FUTR di harga Rp49 per saham.
"Tujuan transaksi ini adalah untuk Realisasi investasi dengan kepemilikan saham langsung,"tuturnya.
Pasca penjualan, maka kepemilikan saham PT Angkasa Buana Lestari di FUTR berkurang menjadi 228,6 juta lembar saham setara dengan 3,58% dibandingkan sebelumnya 490,19 juta lembar saham setara dengan 7,67%.
Pada perdagangan hari ini Kamis (12/9) saham FUTR naik Rp5 atau melesat 9 % ke level Rp63 per lembar saham.
Sebelumnya PT Lini Imaji Kreasi Ekosistem Tbk. (FUTR) menyampaikan bahwa PT Hexa Prima Nusantara (HPN) melakukan negosiasi dengan PT Investasi Gemilang Makmur (IGM) pada tanggal 10 September 2024.
Martha Rebecca Direktur Utama FUTR dalam keterangan tertulisnya Selasa (10/9) menuturkan bahwa negosiasi itu sehubungan dengan rencana pengambilalihan 99,99% saham PT Digital Futurama Global (DFG) milik IGM sebagai Pemegang Saham Pengendali FUTR.
" Saham yang bakal diambilalih diperkirakan sebesar 24.999 lembar saham atau 99,99% dari DFG yang memiliki sebanyak 3.272.000.000 saham FUTR, " jelas Martha.
Dia menambahkan HPN tidak memiliki baik secara langsung maupun tidak langsung saham yang diterbitkan DFG maupun saham FUTR.
"Rencana Pengambilallihan 99,99% saham PT Digital Futurama Global (DFG) dapat menyebabkan perubahan Pengendali FUTR secara tidak langsung,"tuturnya.
Related News

PPH 21 dan PPN Bawa Penerimaan Pajak Bulan Maret Alami Rebound

Percepat Program Prioritas, Pemerintah Buka Blokir Anggaran Rp86,6T

Indonesia Bersaing dengan 72 Negara dalam Negosiasi Tarif dengan AS

BPS: April 2025 Terjadi Inflasi 1,95 Persen YoY

Lagi; Harga Emas Antam Turun Rp20.000 per Gram

Bank Minta Agunan KUR di Bawah Rp100 Juta, Siap Terima Sanksi