EmitenNews.com - PT Zyrexindo Mandiri Buana (ZYRX) resmi menjadi perusahaan ke-11 mencatatkan saham di pasar modal tahun ini. Listing perdana, harga saham teknologi itu, menyentuh harga tertinggi atau Auto Rejection Atas (ARA). 


Itu terjadi setelah transaksi saham perusahaan dilakukan 7 kali, volume 61,60 ribu, dan turnover 19,22 juta. Harga perdana senilai Rp250 itu, naik 62 poin atau 24,80 persen menjadi Rp312 per lembar.


Perseroan bergerak bidang industri komputer dan atau perakitan komputer. Perusahaan menggelar Penawaran Umum Perdana Saham atau Initial Public Offering (IPO) dengan melepas sejumlah 333,3 juta saham baru atau setara 25 persen dari modal disetor dan ditempatkan, dengan harga Rp250 per saham. 


Perseroan menunjuk PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia dan PT BNI Sekuritas selaku Joint Lead Underwriter. Pemilik merek zyrex itu, pioneer industri komputer Indonesia. Sejak 1996, perseroan meluncurkan sejumlah produk teknologi. Misalnya, komputer, server, laptop berkualitas, dan berdaya tahan tinggi dengan harga kompetitif. ”Perseroan memutuskan IPO sejak 2019 dan merupakan bagian strategi peningkatan permodalan untuk mengembangkan bisnis,” tutur Timothy Siddik, Shu, Direktur Utama Zyrex.


Kinerja perusahaan sampai September 2020 mencatat pertumbuhan pendapatan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Perusahaan optimistis prospek bisnis produk teknologi Indonesia, khususnya era digitalisasi, ditambah dukungan pemerintah melalui kampanye “Bangga Buatan Indonesia”, kondisi Work From Home, Study From Home mendorong permintaan laptop, dan produk teknologi lainnya. 


Saat ini, indonesia memiliki 50 juta siswa-siswi SD-SMA. Di mana, selama ini butuh laptop sebagai perangkat belajar mengajar baik di rumah dan sekolah. Oleh karena itu, di tengah tingginya permintaan laptop, perseroan akan menambah jumlah lini produksi untuk memenuhi permintaan tinggi. 


Sepanjang 2021, perseroan mematok pertumbuhan pendapatan 80 persen dibanding tahun sebelumnya. ”Perseroan telah mendapat izin efektif Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 17 Maret 2021,” tegas Mukti Wibowo Kamihadi Direktur Investment Banking PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia.


Selama penawaran umum pada 19-24 Maret 2021, saham perseroan mendapat respons positif investor. Perseroan menerima dana lebih dari Rp80 miliar, 58 persen untuk modal kerja dan sisanya untuk belanja modal. (Rizki)