Sahamnya Anjlok, Bos SPRE Angkat Tangan
Salah satu produk dari SPRE.
EmitenNews.com - PT Soraya Berjaya Indonesia Tbk (SPRE) memberikan klarifikasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait volatilitas transaksi saham perseroan yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir.
Merujuk surat BEI nomor S-12782/BEI.PP1/11-2025, manajemen SPRE menegaskan bahwa tidak ada informasi atau fakta material yang dapat memengaruhi nilai efek atau keputusan investasi pemegang saham.
“Perseroan tidak mengetahui adanya informasi atau fakta material yang memengaruhi nilai efek perseroan,” ujar Rizet Ramawi, Direktur Utama PT Soraya Berjaya Indonesia Tbk, dalam menjawab surat BEI, Selasa (11/11).
Pada perdagangan hari ini, saham SPRE anjlok 9,09% ke level Rp120 per saham. Dalam enam bulan terakhir, saham SPRE tercatat sudah turun 45% dari Rp222 pada 14 Mei 2025, sementara secara year-to-date (YTD) melemah 26,8% dari Rp164 di awal tahun.
Manajemen juga memastikan tidak mengetahui adanya aktivitas dari pemegang saham tertentu sebagaimana diatur dalam POJK No. 11/POJK.04/2017, dan belum memiliki rencana aksi korporasi dalam waktu dekat.
“Corporate Secretary juga telah berkoordinasi dengan pemegang saham utama, dan dipastikan bahwa tidak ada rencana yang dapat memengaruhi kepemilikan saham di perseroan,” tulis Rizet.
Sebagai informasiPT Soraya Berjaya Indonesia Tbk. (SPRE) membukukan laba bersih sebesar Rp1,8 miliar hingga kuartal III/2025. Capaian ini meningkat 5,9% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp1,7 miliar. Dengan demikian, laba bersih per saham (EPS) tercatat sebesar Rp2,21 per lembar.
SPRE mencatakan sahamnya (IPO) di BEI pada 3 Juli 2024 sebanyak 240.000.000 saham atau 30,00% dari modal disetor pada harga perdana Rp125 per lembar. Dana IPO yang diraup senilai Rp30.000.000.000 dan Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi MNC Sekuritas.
PT Soraya Berjaya Indonesia Tbk (SPRE) berawal sebagai mikro konveksi pada tahun 2001 di Padang, Sumatera Barat. Usaha ini dibentuk sebagai perusahaan resmi pada tahun 2015. Perusahaan ini memproduksi berbagai produk perlengkapan tidur seperti sprei, bed cover, bantal dan guling, serta dekorasi rumah.
Related News
Penjualan Mobil Astra (ASII) Naik 4 Persen di Oktober 2025
Soal Merger GOTO–Grab, Danantara Tegaskan Ikuti Arah Pemerintah
Indosterling (TECH) Minta Restu Right Issue 502,5 Juta Saham
Krom Bank (BBSI) Catat Peningkatan Nasabah 230% di Kuartal III 2025
Bank Mandiri (BMRI) Sebut Salurkan Rp38,1T Hingga Oktober 2025
TAXI Gaet Indomobil untuk Dongkrak Bisnis





