EmitenNews.com -PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk (IKAI) telah menyiapkan berbagai strategi bisnis yang matang untuk menghadapi tantangan di tahun-tahun yang akan datang dengan berbagai rencana ekspansi bisnisnya.

Tahun 2024, perseroan telah menyiapkan rencana belanja modal atau capex senilai Rp20,3 miliar untuk ekspansi ke bisnis Restaurant dan Kabin. Disisi lain emiten yang terkenal dengan produk merek Essenza ini juga, meluncurkan produk keramik lantai antislip. Produk bernama Essenza Smooth Grip ini akan beredar dalam waktu dekat.

Direktur Utama PT Internusa Keramik Alamasri (INKA) Angelica Lie mengatakan, kehadiran Smooth Grip menegaskan keramik lantai antislip tidak lagi sekadar memainkan aspek estetika tapi juga memiliki utilitas bagi kehidupan sehari-hari.

“Inovasi produk terbaru Essenza ini untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga modern dan seluruh anggota keluarga yang dinamis. Produk keramik Smooth Grip ini tak hanya halus, tapi juga punya keamanan khusus,” kata Angelica saat paparan Publix Expose IKAI di Jakarta, pada pekan lalu.

Menurut Angelica, produk keramik Essenza Smooth Grip cocok untuk ruangan indoor maupun outdoor. Terutama lantai yang sering terkena cairan. Dengan permukaan bertekstur halus yang dirancang khusus, keramik ini akan mengurangi risiko tergelincir, seperti di kamar mandi, dapur hingga di pinggiran kolam renang atau halaman depan rumah.

Hingga kini, banyak tersedia jenis keramik lantai di pasaran. Rata-rata toko keramik menjual dari jenis porselen, keramik marmer, semen, homogeneous tile, andesit, granit, dan berbagai jenis keramik lain yang biasanya dikelompokkan per motif.

Selain meluncurkan produk baru, perseroan juga berencana ekspansi untuk meningkatkan kontribusi ke induk usaha. Rencananya, INKA, sebagai salah satu anak usaha IKAI, akan ekspansi ekspor produk keramik ke Jepang dan Australia.

Direktur Utama IKAI Teuku Yohas Rafli mengatakan, Australia termasuk wilayah yang dekat dengan Indonesia dan relatif jauh dari negara lain. “Australia bukan produsen keramik dengan keahlian tinggi. Indonesia menjadi wilayah strategis untuk mengambil keramik berkualitas,” ujar Yohas.

Hingga kini, produk keramik lokal buatan perusahaan di Indonesia mendapatkan persaingan sengit dari kompetitor, terutama produk keramik dari China. Namun soal kualitas, produk keramik lokal, terutama produksi INKA, Essenza, dinilai tak kalah bersaing.

Hingga kuartal III-2023, INKA berhasil restrukturisasi utang, refurbishment mesin dan pengadaan mesin baru, penambahan kapasitas produksi sampai membuka market distribusi jaringan dengan modern outlet dan distributor lain.

Hingga kuartal III-2023, pendapatan bisnis keramik mencapai Rp 93,98 miliar. Hingga kini, pendapatan dari penjualan keramik masih mendominasi kinerja keuangan IKAI. Pendapatan dari manufaktur menyumbang 57,13% ke perusahaan.

Pada periode yang sama, INKA, sebagai salah satu anak usaha IKAI, berhasil memproduksi keramik polished sebanyak 560 ribu meter persegi dan 512 ribu meter persegi keramik unpolished. Dari penjualan, keramik polished menghasilkan Rp 46,36 miliar dan keramik unpolished menghasilkan Rp 47,62 miliar.

Dari sisi distribusi, modern outlet masih mengkontribusikan penjualan terbanyak yakni mencapai 71,32%. Sisanya dari toko 16,36%, retail 2,96%, dan proyek 9,36%.