EmitenNews.com—PT Arsy Buana Travelindo Tbk (HAJJ) menargetkan pertumbuhan laba bersih sebesar 6%-8% di sepanjang 2023. Sementara itu, pendapatan ditargetkan naik 15-20%.

 

Perihal kinerja per September 2022, perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp5,83 miliar, berbalik untuk dari periode yang sama 2021, di mana perseroan membukukan rugi sebesar Rp1,19 miliar. Pendapatan perseroan pada periode yang sama tercatat sebesar Rp189,72 miliar.

 

"Kinerja tahun lalu ditopang oleh land arrangement yang lebih banyak, hampir sekitar 55%. Sisanya di penerbangan dan akomodasi hotel," kata Direktur Utama HAJJ, Saipul Bahri saat ditemui Gedung Bursa Efek Indonesia, Rabu (5/4/2023).

 

Saipul mengungkapkan, tahun ini perseroan akan menambah jumlah ketersediaan kamar di hotel mitra yang berada di Arab Saudi. Saat ini, ketersediaan kamar perseroan di Tanah Suci sebanyak 800 kamar.

 

Adapun sepanjang tahun ini, kata Saipul, okupansi hotel mitra perseroan untuk pelaksanaan ibadah Haji dan Umroh sudah hampir penuh.

 

"Kalau jumlah secara persis kami belum tahu, karena secara bisnis tidak langsung dengan jamaah tapi dengan beberapa penyelenggara umroh haji, tapi realnya okupansi hotel di Makkah itu hampir sold out karena sekarang sudah berangkat semua," ujar Saipul.

 

Sebagai informasi, Arsy Buana Travelindo baru saja mencatatkan sahamnya di BEI, Rabu (5/4/2023). Dalam penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO), perseroan menawarkan sebanyak 687,10 juta saham atau 29,99% dari modal disetor dan ditempatkan.

 

Perihal penggunaan dana, perseroan akan menggunakan sebesar 60% dari dana hasil IPO untuk reservasi tiket pesawat. Sementara 40% lainnya akan digunakan untuk reservasi slot kamar hotel.

 

Manajemen perseroan menjelaskan, rencana penggunaan dana untuk modal kerja tersebut dilakukan dalam rangka kegiatan operasional perseroan sehari-hari dan untuk menunjang kegiatan usaha perseroan.