EmitenNews.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyatakan bahwa seluruh perwakilan negara anggota Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) mendukung penuh proses aksesi Indonesia menjadi anggota OECD.
Hal tersebut diungkapkan Menkeu seusai menghadiri OECD Council Meeting di kota Paris, Perancis, Selasa (10/10).
"Jika aksesi ini sukses, Indonesia akan menjadi negara Asia ketiga yang menjadi anggota OECD — setelah Jepang dan Korea Selatan," ujarnya sebagaimana dikutip dari akun Instagram @smindrawati.
Pada kesempatan tersebut, Menkeu dengan tegas menjawab berbagai pertanyaan terkait komitmen aksesi Indonesia, mulai dari standar-standar OECD, berbagai isu menjelang Pemilu, kesenjangan, iklim, korupsi, hingga kemiskinan.
"Saya yakinkan, komitmen Indonesia dalam menjadi anggota OECD sangatlah bulat —langkah-langkah reformasi Indonesia di berbagai sisi akan terus berjalan," tegasnya.
Menkeu menjelaskan bahwa hubungan OECD dengan Indonesia telah terjalin cukup lama. Indonesia menjadi Co-Chair pertama bersama dengan Jepang dalam mendukung OECD Southeast Asia regional program yang berjalan sejak 2014, bahkan Kantor OECD untuk Asia Tenggara berada di Jakarta dan telah beroperasi semenjak tahun 2015. Ia pun meyakini keanggotaan Indonesia ini selain akan membuat Indonesia semakin baik, juga akan membawa dampak positif bagi OECD.
“Keanggotaan Indonesia dalam OECD akan mengokohkan pondasi perekonomian, pemerintahan, serta kapasitas institusional dalam rangka menjadi negara berpenghasilan tinggi serta menjadi peserta yang baik dalam komunitas global,” jelasnya.
Pasca agenda OECD Council Meeting, Menkeu bertolak ke Maroko dalam rangka menghadiri World Bank & IMF Annual Meeting 2023 yang diselenggarakan di kota Marrakesh.(*)
Related News

Kadin Siap Bangun 1.000 Titik SPPG untuk Dukung Program MBG

IHSG Menguat 0,73 Persen di Sesi I, AMMN, BBTN, ANTM Top Gainers LQ45

OJK Ajak Media Jadi Agen Literasi Keuangan Masyarakat

Terus Merosot, IHSG Uji Level 7.100

IHSG Lanjut Koreksi, Jala Saham BRMS, ESSA, dan MIKA

Produksi Migas PHE Tumbuh 5% dalam Tiga Tahun Terakhir