EmitenNews.com - Golden Energy Mines (GEMS) sepanjang kuartal IV-2022 menyedot biaya eksplorasi Rp13,08 miliar. Aktivitas eksplorasi dilakukan Borneo Indobara (BIB), dan Barasentosa Lestari (BSL). Sejumlah anak usaha nihil kegiatan eksplorasi. 


BIB menghabiskan anggaran eksplorasi Rp12,01 miliar dari total alokasi Rp12,98 miliar. Kegiatan pengeboran eksplorasi meliputi tiga kegiatan utama. Meliputi pengeboran eksplorasi preproduksi, pengeboran eksplorasi pengembangan, dan pengeboran geoteknik. 


Sepanjang kuartal IV-2022, aktivitas pengeboran eksplorasi preproduksi pada area Girimulya, Pasopati, dan pengeboran geoteknik area Girimulya. Pengeboran eksplorasi preproduksi, dan eksplorasi pengembangan dilakukan dengan open hole, dan part coring. Sedang pengeboran geoteknik dengan metode SPT, open hole, dan full coring untuk pemasangan piezometer. 


Nah, guna mendukung kegiatan pengeboran eksplorasi preproduksi, dan eksplorasi pengembangan berupa open hole dan coring digunakan 2 unit rig inhouse 1 unit tipe Jacro 175, dan 1 unit rig tipe Jacro 500. Untuk pengeboran geoteknik metode SPT dangkal digunakan 1 unit rig tipe Jacro 200. 


Selanjutnya, BSL menyedot biaya eksplorasi Rp1,07 miliar dari total Rp3,10 miliar. Area eksplorasi berada di Blok Belani. Pengeboran Blok Belani fokus area Selatan untuk meng-cross check data-data pengeboran sebelumnya, dan penentuan struktur geologi seperti sesar. Struktur geologi area Selatan Blok Belani mengakibatkan potensi perubahan arah kemenerusan, dan bidang perlapisan (strike dip) lapisan batubara. 


Tipe pengeboran meliputi pengeboran touch core (open hole dan coring) untuk mendapat data kemenerusan arah, bidang kemenerusan, data kualitas batubara, dan data coal recovery. Selain pengeboran eksplorasi batu bara, juga dilakukan proses pengeboran geotek area disposal dengan metode Standard Penetration Test (SPT). 


Kegiatan pengeboran eksplorasi Blok Belani telah menuntaskan 4 lubang bor. Total kedalaman lubang bor 64,30 meter. Sedang total kedalaman lubang bor selama 2022 sebanyak 2.225,95 meter, dan jumlah 29 titik bor. Pengeboran dilakukan dengan tipe part coring untuk mendapat sampel batu bara untuk dilakukan uji atau analisa kualitas, dan juga bor SPT untuk mendapat sample material berai disposal, dan insitu soil untuk dilakukan analisis geotek. 


Kegiatan pengeboran kuartal IV-2022 di bawah target. Itu karena kendala teknis berhenti operasi 1,5 bulan akibat area kerja banjir, dan kerusakan pada unit core barrel. Selain itu, belum diberikan izin untuk melakukan pengeboran pada area sawit Londsum (Block Ampalau). (*)