EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak bervariasi cenderung melemah. Lonjakan kasus Covid-19 varian omicron dengan prediksi puncak kasus Februari-Maret berpeluang menjadi sentimen negatif IHSG.


”Sepanjang perdagangan hari ini, Selasa (18/1) IHSG akan menyusuri support level 6.580, dan resistance level 6,710,” tutur Mino, Equity Analyst Indo Premier Sekuritas, Selasa (18/1).


Sejumlah saham laik beli antara lain BBNI support Rp7.125, resisten Rp7.275, SIDO support Rp935, resisten Rp955, ICBP support Rp8.700, resisten Rp8.850, dan INDF support Rp6.425, resisten Rp6.600. 


Sementara itu, indeks bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street kemarin libur memperingati hari Martin Luther King Jr. Indeks bursa Eropa kompak menguat ditopang kenaikan hampir seluruh sektor. Data pertumbuhan ekonomi mitra dagang utama Eropa yaitu China kuartal empat tahun lalu lebih baik dari ekspektasi, berhasil menjadi sentimen positif pendorong penguatan indeks tersebut. 


Berdasar data Badan Statistik China, sepanjang tahun lalu ekonomi negeri tirai bambu itu, tumbuh 8,1 persen lebih tinggi dari target pemerintah China 6 persen, dan tahun sebelumnya 2,20 persen namun lebih rendah dari ekspektasi 8,4 persen. Pada kuartal empat perekonomian China tumbuh 4 persen, turun dari kuartal sebelumnya 4,9 persen, namun lebih baik dari konsensus Reuters 3,6 persen. 


Sementara itu, petinggi Credit Suisse Antonio Horta-Osorio mengundurkan diri setelah melanggar aturan karantina Covid-19. Horta Osorio sebelumnya ditugaskan mengawasi strategi baru dari bank raksasa tersebut setelah didera beberapa skandal seperti kebangkrutan Arkhegos Capital. 


Dax menguat 50 poin (0,32 persen) pada level 15.934, FTSE surplus 68 poin (0,91 persen) menjadi 7.611, CAC naik 59 poin (0,82 persen) pada posisi 7.202, dan FTSE MIB menguat 145 poin (0,52 persen) pada level 27,689. (*)