EmitenNews.com - PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) telah menyusun sejumlah target kinerja yang hendak dicapai sepanjang tahun 2022. Manajemen AKRA menilai, AKRA masih memiliki fundamental yang kuat meski tahun 2021 dipenuhi oleh sejumlah tantangan bisnis. Alhasil, AKRA sudah lebih siap menyongsong bisnis di tahun 2022.


AKRA pun membidik target pertumbuhan pendapatan sekitar 20%-25% di tahun 2022. Di samping itu, AKRA juga mengincar pertumbuhan laba kotor sekitar 12%--15%. Adapun earning per share (EPS) AKRA di tahun ini diperkirakan tumbuh di kisaran 15%--18%.


Director & Corporate Secretary AKRA Suresh Vembu optimistis tahun ini akan menjadi tahun yang baik bagi kegiatan usaha. Hal ini seiring dengan proyeksi Bank Indonesia (BI) bahwa pertumbuhan ekonomi nasional selama tahun 2022 berada di kisaran 5%--5,5%.


Kami memperkirakan permintaan bahan baku dan energi akan meningkat sepanjang tahun ini sejalan dengan pertumbuhan PDB. Oleh karena itu, AKRA memproyeksikan pertumbuhan yang positif di bisnis perdagangan dan distribusi.


Suresh melanjutkan, AKR Corporindo (AKRA) mengalokasikan belanja modal untuk lini bisnis logistik dan petroleum pada 2022 senilai Rp200 miliar. 


Suresh Vembu mengatakan belanja modal ini akan digunakan untuk lini bisnis logistik dan petroleum perseroan. Capex tersebut juga rencananya akan digunakan untuk melakukan perawatan atau maintenance. "Saya lihat belanja modal AKR di logistik dan petroleum sekitar Rp200 miliar, tidak banyak. Kami sudah investasi di 2017-2020 sampai Rp7 triliun, sekarang waktunya meningkatkan pendapatan," kata Suresh dalam Webinar Henan Putihrai Sekuritas 'QnA with AKRA', Senin (17/1/2022). 


Menurutnya, saat ini emiten berkode saham AKRA tersebut tidak membutuhkan capex yang begitu banyak pada 2022. Dia melihat capex sekitar Rp250 miliar sudah cukup untuk perawatan. 


"Tahun 2018-2019 kita banyak investasi di proyek-proyek. Saya tidak berpikir pada 2022 kita butuh banyak capex. Sekarang adalah waktunya untuk return on equity dan semuanya sudah mulai naik," ucapnya. 


Adapun pada 2022, AKRA menargetkan pertumbuhan pendapatan 20-25 persen, seiring dengan permintaan bahan baku dan energi esensial, serta peningkatan iklim investasi.


AKRA juga menargetkan pertumbuhan laba kotor 12 persen-15 persen di 2022, dengan pertumbuhan earning per share (EPS) 15-18 persen tahun ini.


Dia menambahkan, AKRA juga berharap banyak dari proyek kawasan industri Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur. Segmen kawasan industri ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan laba kotor AKRA mengingat iklim investasi di sektor riil Indonesia diyakini semakin membaik.


Manajemen AKRA pun percaya permintaan investor terhadap lahan industri di JIIPE akan meningkat di tahun ini, sehingga perusahaan tersebut dapat memperoleh pendapatan dari sewa para tenant yang berinvestasi di JIIPE.