EmitenNews.com - Menteri BUMN Erick Thohir menjelaskan alasan membentuk BUMN Rumah Sakit (RS). Salah satunya melancarkan aksi korporasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO).

 

Setelah holding diresmikan, pemegang saham berencana akan membawa sejumlah perusahaan yang menjadi anggota holding untuk mencatatkan sahamnya di pasar modal Indonesia. Adapun PT Pertamina Bina Medika (Pertamedika) atau IHC selaku induk holding dan membawahi 34 anggota RS BUMN yang dikelola oleh 18 Rumah Sakit BUMN.

 

Sang Menteri menilai upaya IPO tersebut sebagai transformasi perusahaan pelat merah di sektor kesehatan, sehingga diharapkan kesehatan mampu menjadi kekuatan baru di Indonesia. Meski begitu, belum diketahui secara pasti waktu go publiknya.

 

"Ada kesehatan, ada Rumah Sakit kita setelah dikonsolidasi, kita akan bursakan, listingkan, supaya ini juga menjadi kekuatan daripada transformasi kesehatan," ujar Erick dalam sesi wawancara dengan salah satu TV swasta, Rabu (15/9/2021).

 

Saat ini sejumlah persiapan tengah dilakukan, salah satunya, pembangunan layanan kesehatan atau RS satu pintu (one stop health services) bertaraf internasional di Sanur, Bali. Dalam konteks ini, pemerintah mempercayakan Mayo Klinik sebagai advisor atau penasehatnya.

 

Kita sudah bersiap membangun RS internasional di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Bali di Sanur, dan kita mendapat kepercayaan nanti Mayo Klinik sebagai advisor-nya. Ini secara perlahan kita bangun RS yang kelas dunia. Keberadaan RS pelat merah itu menjadi solusi bagi masyarakat Indonesia agar tidak perlu jauh-jauh ke luar negeri melakukan pengobatan, kata dia.

 

"Kita juga menekan para masyarakat Indonesia yang berobat di luar negeri, sekarang gak usah jauh-jauh kita ke bali ajo berobat," ungkapnya.

 

Mayo klinik sendiri merupakan praktek medis nirlaba dan kelompok riset medis yang berlokasi di sejumlah area metropolitan seperti Rochester, Minnesota, Jacksonville, dan Florida.