Siapkan Rp20,5 M, Bank Victoria (BVIC) Segera Lunasi Obligasi Jatuh Tempo 5 Juni 2023
EmitenNews.com -PT Bank Victoria International Tbk (BVIC) menyampaikan fakta material berupa kesiapan pelunasan pokok Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2018 Seri B yang akan jatuh tempo pada 5 juni 2023 senilai Rp200 miliar.
Berdasarkan laporan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (5/5/2023), Bank Victoria telah menyiapkan dana untuk melunasi obligasi jatuh tempo 5 Juni 2023 senilai Rp200 miliar beserta kupon bunganya sebesar Rp5,15 miliar.
Dalam keterangan yang sama, Corporate Secretary Bank Victoria, Caprie Ardira Azhar mengungkapkan bahwa dana pelunasan tersebut saat ini ditempatkan pada Term Deposit Bank Indonesia dan Surat Utang Negara.
"Memenuhi peraturan tercatat efek nomor 1.A.3 tentang kewajiban Pelaporan Emiten dan terkait obligasi yang akan jatuh tempo pada tanggal 05 Juni 2023, dengan ini kami sampaikan bahwa kami telah menyediakan dana untuk melunasi pokok dan kupon bunga Obligasi Berkelanjutan kepada pemegang Obligasi," kata Caprie.
Tercatat per 3 Maret 2023, lembaga pemeringkat Pefindo menyematkan peringkat A- dengan prospek stabil pada surat utang perseroan.
Adapun alasan pemberian peringkat tersebut adalah kesiapan pelunasan obligasi perseroan yang didukung oleh kas dan penempatan pada Bank Indonesia sebesar Rp347,5 miliar per September 2022.
Bank Victoria sendiri merupakan bank komersial dengan fokus usaha pada nasabah affluent dan mass affluent. Per 30 September 2022, pemegang saham BVIC adalah PT Victoria Investama Tbk (41,51%), Suzanna Tanojo (13,29%) Deutsche Investitions- und Entwicklungsgesellschaft (5.89%), PT Nata Patindo (3,03%), dan publik (36,19%).
Related News
Drop 377 Persen, Emiten Lo Kheng Hong (DILD) Boncos Rp84 Miliar
Rugi Bengkak 866 Persen, Maret 2024 WSBP Defisit Rp8,58 Triliun
Dharma Satya (DSNG) Catat Laba Naik Tipis Capai Rp229M di Kuartal I
Laba Elnusa (ELSA) Melesat 59 Persen di Kuartal I-2024, Ini Pemicunya
Penjualan Naik 35,9 Persen, Laba LPPF Capai Rp326M di Kuartal I
Rugi Bengkak 150 Persen, Maret 2024 WSKT Defisit Rp14 Triliun