EmitenNews.com - Program vaksin  booster  yang mulai diselenggarakan Pemerintah diproyeksikan oleh PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) tidak akan berkontribusi banyak pada kinerja perseroan tahun i


Menurut Direktur Utama SIDO, David Hidayat, pihaknya sudah menyiapkan diri melalui keberadaan kliniknya yang tersebar di berbagai daerah untuk memudahkan penyelenggaraan  booster  vaksin Covid-19. "Tidak ada persiapan khusus juga karena kami sudah siap sejak vaksin pertama tahun lalu. Klinik kami mampu membantu menyelenggarakan penyuntikan  booster  ini," kata Dia, Selasa (11/1


Ditekankan, SIDO belum dapat memberikan gambaran dampak dari vaksin  booster  ini lantaran masih menunggu aturan yang resminya dari Pemerintah. Namun intinya, SIDO akan mendukung program Pemerintah yang ditujukan untuk pemulihan kondisi sosial masyarakat Indonesia dan mendukung program percepatan pemulihan yang dicanangkan oleh Pemerinta


Sebagai informasi, Pemerintah akhirnya menggelar vaksin Covid-19  booster  atau dosis ketiga untuk seluruh masyarakat. Vaksin yang digadang gratis ini, disiapkan 3 opsi, yaitu program pemerintah, penerima bantuan iuran (PBI) BPJS Kesehatan, dan mandiri alias berbayar. Adapun vaksin yang akan diberikan adalah AstraZeneca, Pfizer, Zifivax, CoronaVa


Lebih lanjut, David berharap dengan program Pemerintah ini semua pihak bisa menerima  booster , masyarakat khususnya karyawan ke depannya bisa bekerja lebih aman sehingga kinerja bisa lebih ditingkatka


Tahun ini, SIDO memasang target konservatif baik untuk pendapatan dan laba bersih yakni 15% dibandingkan 2021. David memaparkan pihaknya tidak memiliki rencana bisnis khusus, SIDO akan menjalankan strategi sebagaimana tahun lalu dengan lebih baik. Adapun mengenai capex, pihaknya menyiapkan alokasi senilai Rp200 miliar tahun ini, yang digunakan untuk penambahan fasilitas produk COD2 sehingga kapasitas bertambah 30


SIDO juga gunakan capex untuk penyelesaian  project green   house , penambahan fasilitas di unit atsiri,  cold storage  dan lain-lain. David mengatakan, pihaknya berusaha menghadapi tantangan berupa perubahan preferensi konsumen saat ini. Tetapi, dengan pengalaman sebelumnya, SIDO sudah terbiasa dengan melakukan perubahan strategi mendadak.