EmitenNews.com - London Sumatra Indonesia alias Lonsum (LSIP) akan menggulirkan dividen tunai Rp361,45 miliar. Alokasi dividen itu setara 34,88 persen dari laba bersih tahun buku 2022 sejumlah Rp1,03 triliun. So, para pemegang saham akan menerima santunan dividen tunai senilai Rp53 per eksemplar. 


Selanjutnya, sebesar Rp5 miliar disisihkan sebagai dana cadangan. Dan, sisa laba bersih sekitar Rp669,55 miliar untuk laba ditahan dengan alokasi penggunaan belum ditentukan. Keputusan itu, telah ditetapkan dalam rapat umum pemegang saham tahunan pada Kamis, 22 Juni 2023. 


Jadwal pembagian dividen Lonsum sebagai berikut. Cum dividen pasar reguler dan pasar negosiasi pada 3 Juli 2023. Ex dividen pasar reguler dan pasar negosiasi pada 4 Juli 2023. Cum dividen pasar tunai pada 5 Juli 2023. Ex dividen pasar tunai pada 6 Juli 2023. Pembayaran dividen akan dilakukan pada 21 Juli 2023.


Daftar pemegang saham berhak atas dividen tunai alias recording date pada 5 Juli 2023 pukul 16.00 WIB. Pembagian dividen itu, berdasar laporan keuangan Lonsum per 31 Desember 2022 dengan laba bersih Rp1,03 triliun. Saldo laba ditahan dengan alokasi penggunaan belum ditentukan sejumlah Rp9,11 triliun. Dan, total ekuitas sebesar Rp10,93 triliun. 


Selanjutnya, Lonsum tetap fokus dalam pengendalian biaya, efisiensi, dan peningkatan produktivitas. Terus menerapkan praktik-praktik agrikultur baik secara berkelanjutan sebagai bagian dari pendekatan keberlanjutan. ”Kami menyampaikan penghargaan, terima kasih atas dukungan, dan kepercayaan terus menerus dari seluruh pemegang saham Lonsum dalam masa-masa sulit ini,” tulis Benny Tjoeng, Presiden Direktur London Sumatra Indonesia.
Sekadar informasi, tahun lalu, Lonsum meraup laba bersih Rp1,03 triliun. Menanjak tipis 4,04 persen dari edisi sama akhir 2021 sebesar Rp992,42 miliar. Alhasil, laba per saham dasar melejit menjadi Rp152 dari episode sama tahun sebelumnya hanya senilai Rp146 per helai. 


Pendapatan dari kontrak dengan pelanggan Rp4,58 triliun, naik dari Rp4,52 triliun. Beban bengkak menjadi Rp3,09 triliun dari Rp2,71 triliun. Laba kotor terakumulasi Rp1,49 triliun, melorot dari Rp1,8 triliun. Laba usaha naik tipis menjadi Rp1,2 triliun dari Rp1,19 triliun.  


Total ekuitas terkumpul sebesar Rp10,93 trilin, menanjak signifikan dari posisi akhir 2021 senilai Rp10,19 triliun. Jumlah liabilitas Rp1,48 triliun, susut dari akhir 2021 sebesar Rp1,65 triliun. Dan, total aset Rp12,41 triliun, melambung dari posisi akhir 2021 senilai Rp11,85 triliun. (*)