EmitenNews.com – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyiapkan program Kampung Nelayan Maju (Kalaju) untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat pesisir di Indonesia, salah satunya di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Implementasi program tersebut dilakukan bersama dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.


Sebelumnya, KKP bersama PBNU telah melakukan penandatangan nota kesepahaman (MoU) terkait program pembangunan sektor kelautan dan perikanan melalui pemberdayaan potensi umat. Penandatangan MoU bersamaan dengan Hari Lahir (Harlah) NU ke-96 di Balikpapan, Kalimantan Timur pada Senin 31 Januari 2021.


“Sinergi ini bertujuan untuk meningkatkan peran umat dalam mendukung program pembangunan sektor kelautan dan perikanan melalui pemberdayaan potensi umat,” ucap Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP, Tb Haeru Rahayu dalam kunjungan kerja di Labuan Bajo, Sabtu (5/2/2022).


Penetapan Kampung Nelayan Maju ditujukan pada Desa Warloka Pesisir, Kecamatan Komodo. Desa yang merupakan binaan PBNU tersebut hampir seluruh penduduknya bermata pencaharian sebagai nelayan. Setidaknya terdapat 259 nelayan dengan kapal tradisional di bawah 5 GT dan alat penangkap ikan pancing ulur. 


Komoditas unggulan nelayan Desa Warloka Pesisir adalah kerapu, ketambang, dan gurita dimana hasil tangkapan dipasarkan di sekitar Labuan Bajo.


Tebe -sapaaan Tb Haeru- menekankan perlunya kolaborasi dengan berbagai pihak untuk implementasi Warloka Pesisir sebagai Kampung Nelayan Maju. Mulai dari pemerintah daerah, kementerian/lembaga, hingga BUMN, sebab perlu perbaikan dan penataan sarana dan prasarana publik seperti pengadaan kebutuhan dasar listrik, air bersih, dan perbaikan jalan. 


KKP nantinya akan mengadakan kegiatan pelatihan dan pemberdayaan masyarakat nelayan seperti bimtek pembuatan alat tangkap, bimtek peningkatan kapasitas kelembagaan, serta pemberdayaan untuk para istri nelayan seperti pelatihan pembuatan abon ikan, kerupuk ikan sesuai potensi yang ada di desa tersebut, sehingga produktivitas masyarakat dapat berlangsung dari hulu ke hilir.


"Implementasi Kampung Nelayan Maju membutuhkan desain serta model yang matang, sehingga saya berharap, melalui momentum yang baik ini, KKP dan PBNU serta K/L dan pihak lain bisa berkolaborasi dan bersinergi untuk menyejahterakan masyarakat nelayan di NTT, khususnya di wilayah Bajo,” ucap Tebe.


KKP sendiri menargetkan akan membangun sebanyak 120 Kampung Nelayan Maju yang tersebar di seluruh Indonesia pada tahun 2022. Sedangkan pada tahun 2023 mendatang menargetkan 250 kampung, dan tahun 2024 sebanyak 500 kampung. 


Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan, program Kampung Nelayan Maju bertujuan menghadirkan kampung nelayan yang bersih nyaman, maju, dan mandiri. Program ini juga untuk menjawab persoalan kemiskinan ekstrem yang kebanyakan terjadi di wilayah pesisir.