EmitenNews.com - Anak usaha Itama Ranoraya (IRRA) PT Oneject Indonesia (Oneject) memulai produksi alat suntik Auto Disable Syringe (ADS) berukuran 0,15 mililiter (ml), dan 0,25 ml. Itu dilakukan produsen alat suntik ADS & Safety Needle terbesar Asia tersebut, untuk mendukung program vaksinasi booster mulai 12 Januari 2022. 


Oneject memproduksi 165 juta ADS berukuran 0,15 ml dan 0,25 ml akan dilakukan di pabrik baru Oneject berlokasi di Kawasan GIIC Cikarang, dan Sentul. Sementara pendistribusian dilakukan perseroan.  Oneject optimistis ketersediaan jarum suntik ADS untuk vaksinasi booster tahun ini bisa terpenuhi, termasuk penyelesaian vaksinasi 1 dan 2 yang tengah digencarkan pemerintah. 


Sebelumnya, perseroan juga telah memproduksi jarum suntik ADS berukuran 0,5 ml, 0,05 ml, 0,3 ml untuk program vaksinasi, dan imunisasi pemerintah. Pada 10 Januari 2022, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) telah meresmikan pemberian vaksin booster atau dosis lanjutan.


BPOM secara resmi menyetujui pada lima vaksin Covid-19 sebagai booster atau dosis lanjutan yaitu CoronaVac atau Vaksin Covid-19 Bio Farma, Comirnaty oleh Pfizer, AstraZeneca (Vaxzevria dan Kconecavac), Moderna, dan Zifivax. Pemberian vaksin booster, tidak semua jenis vaksin diberikan dalam dosis penuh, namun ada yang hanya setengah dosis (half dose).


Pemberian setengah dosis untuk vaksin booster itu, sebelumnya sudah menjadi keputusan CDC, dan FDA untuk pelaksanaan vaksin booster di Amerika Serikat (AS). Kebutuhan alat suntik ADS untuk half dose itu, berukuran 0,15 ml, dan 0,25 ml akan diproduksi Oneject.


Direktur Utama PT Oneject Indonesia Jahja Tear Tjahjana mengungkapkan, perseroan berkomitmen memprioritaskan kebutuhan smart syringe domestik di tengah kondisi global terjadi shortage jarum suntik. Pelaksanaan vaksin booster hampir seluruh negara akan memperbesar gap antara permintaan dan produksi. Bahkan, WHO memperkirakan mengganggu program kampanye pelaksanaan imunisasi reguler. 


”Pelaksanaan vaksinasi booster, mau tidak mau meningkatkan permintaan jarum suntik ADS. Menyusul peningkatan kapasitas produksi Oneject dari 300 juta menjadi 1,2 miliar smart syringe tahun ini, kebutuhan smart syringe baik untuk vaksinasi pertama, kedua, vaksinasi booster termasuk program imunisasi reguler Indonesia bisa dipenuhi. Kami juga bisa berkontribusi lebih besar untuk memasok kebutuhan smart syringe global saat ini sedang mengalami shortage,” ungkap Jahja.


Tahun lalu, Oneject telah memproduksi 270 juta jarum suntik baik untuk kebutuhan domestik maupun untuk ekspor. Porsi ekspor 44 persen, terbesar disumbang pembelian United Nations Children’s Fund (Unicef), organisasi kemanusiaan WHO untuk anak-anak, saat ini menangani program vaksinasi Covid-19 global. Sementara 54 persen untuk domestik didistribusikan Itama Ranoraya. 


Tahun ini, perseroan memperkirakan kebutuhan domestik mencapai 200 juta unit jarum suntik ADS termasuk produk baru Oneject ADS Sharp Injury Protection (SIP). Produk ADS SIP ini juga merupakan produk smart syringe yang direkomendasikan WHO untuk dunia kesehatan untuk mencegah resiko cedera dalam proses penyuntikan bagi petugas kesehatan yang bisa menimbulkan resiko penularan (transmission). 


Selain produk-produk jarum suntik, Oneject juga sudah melakukan produksi untuk Antigen Test Covid-19 dengan kapasitas produksi 20 juta unit per tahun. Tahun ini, perseroan juga akan memulai memproduksi kantong darah (Bloodbag) hasil kerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI), dan Partners Global. Tahap awal, produksi kantong darah itu, untuk menyuplai kebutuhan kantong darah di Indonesia yang selama ini impor.


PT Oneject Indonesia akan menjadi pusat produksi alat kesehatan nasional, tidak hanya memenuhi kebutuhan domestik namun juga untuk ekspor. Lonjakan impor alat kesehatan, dan produk kesehatan Indonesia menjadi target pasar bagi Itama Ranoraya, dan juga bentuk dukungan perseroan atas komitmen pemerintah terus mengupayakan subsitusi produk impor alat kesehatan dengan produk dalam negeri. 


Tidak hanya kebutuhan domestik, perseroan juga akan menjadi pemain global untuk alat kesehatan. ”Pengakuan global sudah kami peroleh melalui produk-produk smart syringe dengan brand Oneject, dan kepercayaan dari prinsipal besar alat kesehatan global untuk kerja sama produksi, telah membawa perseroan menjadi pemain industri alat kesehatan global,” tambah Jahja.


Melihat kondisi tersebut, perseroan membuka opsi untuk kembali meningkatkan kapasitas produksi secara bertahap terutama untuk produk smart syringe. Penggunaan jarum suntik ADS untuk vaksinasi Covid seluruh dunia, dan kampanye WHO sudah berlangsung sejak 2020 terhadap penggunaan jarum suntik ADS dunia medis, membuat perseroan optimis penggunaan produk jarum suntik ADS dalam dunia kesehatan akan makin masif. Kondisi, membuat proses peralihan dari jarum suntik Non-Disable Syringe menjadi Auto Disable Syringe dunia kesehatan makin cepat. 


Sebagai bagian penguatan, perseroan tahun ini melakukan sinergi dengan Itama Ranoraya, melalui pembelian saham perseroan oleh Itama Ranoraya maksimal 51 persen. Langkah itu, akan menambah akses permodalan bagi perseroan selain perbankan, untuk mendukung pertumbuhan ke depan. (*)