EmitenNews.com—PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR) membukukan laba bersih Rp936,34 miliar pada tahun 2022, atau membaik dibanding tahun 2021 yang tercatat rugi bersih Rp68,954 miliar. Alhasil, laba per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk terbilang Rp823 per lembar.

 

Padahal pendapatan melorot 9,01 persen menjadi Rp1,888 triliun yang ditopang peningkatan pendapatan sewa oleh PT XL Axiata Tbk sebesar 3,6 persen menjadi Rp705,45 miliar. Bahkan pendapatan sewa oleh PT Indosat Tbk melonjak 105,2 persen menjadi Rp630,95 miliar. Lalu dari PT Smart Telecom sebesar Rp190,96 miliar.

 

Walau jumlah pokok pendapatan dapat ditekan sedalam 25,9 persen menjadi Rp443,2 miliar. Tapi laba kotor tetap menyusut 2,1 persen menjadi Rp1,445 triliun.

 

Menariknya, biaya keuangan dapat dipangkas  67,5 persen sisa Rp238,13 miliar. Bahkan tahun 2022, SUPR tidak lagi mencatatkan kerugian bersih dari lindung nilai arus kas. Sedangkan tahun 2021 tercatat rugi lindung nilai Rp478,5 miliar. Senada, beban lain lain dapat dipotong 98,3 persen sisa Rp7,507 miliar.

 

Hasilnya, laba sebelum pajak final dan pajak penghasilan terbilang Rp1,065 triliun. Sedangkan tahun 2021 tercatat rugi sebelum pajak penghasilan Rp450,64 miliar.

 

Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan tahun 2022 telah audit emiten menara telekomunikasi itu yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia(BEI), Senin(27/3/2023).

 

Sementara itu, total kewajiban berkurang 40,3 persen menjadi Rp5,02 triliun. Pada sisi lain, jumlah ekuitas meningkat 42,7 persen menjadi Rp4,581 triliun.