EmitenNews.com - Summarecon Agung (SMRA) per 31 Desember 2023 meraup laba bersih Rp765,96 miliar. Menanjak 22 persen dari episode sama tahun sebelumnya hanya Rp625,37 miliar. Dengan hasil itu, laba per saham dasar ikut terkerek menjadi Rp46,40 dari edisi sama sebelumnya Rp37,88. 

Pendapatan bersih Rp6,65 triliun, melejit 16 persen dari posisi sama tahun sebelumnya Rp5,71 triliun. Beban pokok penjualan dan beban langsung Rp3,29 triliun, bengkak dari edisi sama 2022 senilai Rp2,71 triliun. Laba kotor Rp3,35 triliun, menanjak 12 persen dari fase sama tahun sebelumnya Rp2,99 triliun. 

Beban penjualan Rp420,76 miliar, bengkak dari Rp321,56 miliar. Beban umum dan administrasi Rp1,03 triliun, bengkak dari Rp952,34 miliar. Penghasilan operasi lain Rp18,34 miliar, menanjak dari akhir 2022 senilai Rp16,37 miliar. Beban operasi lain Rp6,73 miliar, susut dari Rp33,81 miliar. 

Laba usaha Rp1,91 triliun, meningkat dari akhir 2022 sebesar Rp1,70 triliun. Pendapatan keuangan Rp180,73 miliar, melesat dari posisi sama 2022 sebesar Rp157,23 miliar. Biaya keuangan Rp756,96 miliar, susut dari Rp857,10 miliar. Laba pada ekuitas entitas asosiasi Rp9,95 miliar, menanjak dari Rp9,30 miliar. 

Laba sebelum beban pajak final dan pajar penghasilan Rp1,34 triliun, melejit dari Rp1,01 triliun. Beban pajak final Rp287,21 miliar, bengkak dari Rp243,20 miliar. Laba sebelum beban pajak penghasilan Rp1,05 triliun, meroket dari Rp774,64 miliar. Beban pajak penghasilan Rp499,53 juta, susut dari Rp2,90 miliar. 

Laba tahun berjalan Rp1,05 triliun, melesat 36 persen dari edisi sama 2022 senilai Rp771,74 miliar. Total ekuitas Rp12,30 triliun melejit dari akhir 2022 sebesar Rp11,75 triliun. Jumlah liabilitas Rp18,86 triliun, bengkak dari akhir 2022 senilai Rp16,68 triliun. Total aset Rp31,16 triliun, meroket dari akhir 2022 sebesar Rp28,43 triliun. (*)