EmitenNews.com - Woori Finance Indonesia (BPFI) per 30 September 2023 mencatat  laba Rp64,18 miliar. Naik tipis 22 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp52,45 miliar. Laba per saham dasar naik ke posisi Rp24,07 dari posisi sama tahun sebelumnya sejumlah Rp19,62 per helai. 


Jumlah penghasilan Rp261,35 miliar, melesat 19 persen dari edisi sama tahun sebelumnya Rp219,25 miliar. Itu dari pembiayaan konsumen Rp136,75 miliar dari Rp104,02 miliar. Administrasi Rp84,93 miliar, naik dari Rp50,72 miliar. Sewa pembiayaan Rp31,04 miliar, susut dari Rp34,93 miliar. Anjak piutang Rp3,16 miliar, turun dari Rp5,06 miliar. Penghasilan lain-lain Rp5,45 miliar, susut dari Rp24,52 miliar. 


Total beban usaha tercatat Rp182,41 miliar. Melejit 19 persen dari episode sama tahun sebelumnya Rp153,01 miliar. Beban itu datang dari gaji dan tunjangan Rp78,35 miliar, naik dari Rp69,43 miliar. Beban umum dan administrasi Rp44,03 miliar, naik dari Rp43,01 miliar. Beban keuangan Rp27,18 miliar, surplus dari Rp24,16 miliar. 


Kerugian penurunan nilai Rp14,31 miliar, naik dari Rp9,23 miliar. Beban pemasaran Rp18,52 miliar, melesat dari posisi sama tahun lalu Rp7,15 miliar. Laba sebelum beban pajak penghasilan Rp78,94 miliar, surplus 19 persen dari edisi sama tahun lalu Rp66,24 miliar. Beban pajak penghasilan Rp14,75 miliar, naik dari Rp13,78 miliar. 


Jumlah ekuitas terkumpul Rp1,03 triliun, menanjak 5 persen dari posisi akhir tahun lalu Rp980,53 miliar. Total liabilitas tercatat Rp653,38 miliar, bengkak dari posisi akhir 2022 sebesar Rp335,93 miliar. Jumlah aset Rp1,68 triliun, melesat 28 persen dari episode akhir tahun sebelumnya sebesar Rp1,31 triliun. (*)