EmitenNews.com - Indonesia Prima Property (OMRE) paruh pertama 2023 mencatat rugi Rp70,55 miliar. Meluruh 54 persen dari episode sama tahun sebelumnya minus Rp155,23 miliar. Alhasil, rugi per saham menukik ke posisi Rp24,85 dari periode sama tahun sebelumnya senilai Rp88,96. 


Penjualan dan pendapatan usaha Rp33,48 miliar, anjlok 19 persen dari edisi sama tahun lalu Rp41,83 miliar. Beban pokok penjualan dan beban langsung Rp22,61 miliar susut dari posisi sama tahun sebelumnya sejumlah Rp23,07 milia. Laba kotor terakumulasi senilai Rp10,87 miliar, menukik 42 persen dari episode sama tahun sebelumnya di kisaran rp18,75 miliar. 


Beban umum dan administrasi Rp73,86 miliar, bengkak dari Rp64,43 miliar. Beban penjualan Rp932,23 juta, turun dari Rp1,47 miliar. Beban keuangan Rp1,41 miliar, susut dari Rp4,34 miliar. Beban pajak final Rp1,59 miliar, bengkak dari Rp1,48 miliar. Bagian laba rugi entitas asosiasi dan ventura bersama Rp3,37 miliar, menukik tajam dari edisi sama tahun lalu Rp105,92 miliar. 


Penghasilan bunga Rp538,75 juta, melejit dari Rp199,87 juta. Kerugian kurs mata uang asing bersih Rp68,28 juta, ambrol dari posisi sama tahun lalu dengan untung Rp1,94 miliar. Kerugian perubahan nilai wajar properti investasi bersih nihil dari untung Rp245 juta. Keuntungan penjualan aset tetap Rp17,5 juta, melambung dari minus Rp22,64 juta. 


Rugi tahun berjalan Rp70,91 miliar, merosot signifikan dari edisi sama tahun lalu minus Rp154,77 miliar. Jumlah ekuitas Rp3,69 triliun, melejit dari posisi akhir tahun lalu Rp3,16 triliun. Total liabilitas Rp337,15 miliar, susut dari akhir 2022 sejumlah Rp827,62 miliar. Total aset Rp4,02 triliun, menanjak dari akhir tahun lalu Rp3,98 triliun. (*)