Tak Muluk-Muluk, Minahasa Membangun (HBAT) hanya Incar Laba Rp15 M Pasca IPO
Sementara itu, ekuitas mencapai Rp38,61 miliar per Mei 2023 dari tahun lalu Rp36,24 miliar.
“Rasio utang kami masih di level yang sangat terkendali dengan rasio debt to equity ratio atau DER yang baru mencapai 0,07 kali sehingga ruang bagi kami untuk ekspansi sangat terbuka,” kata Andrie.
Ronny menambahkan, beberapa faktor yang akan mendorong pertumbuhan bisnis HBAT ke depan, ialah dari sisi makro, pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2022 yang meningkat 5,31% dari 2021 berdasarkan data Badan Pusat Statistik.
Dalam skala regional, ekonomi Sulut di 2022 juga tumbuh 5,42 persen, lebih tinggi dari 2021 yang naik 4,16 persen sehingga memberikan optimisme pemulihan ekonomi pasca-pandemi COVID-19.
Di sisi lain, berdasarkan data Kementerian PUPR 2022, saat ini penyediaan perumahan masih dihadapkan tantangan besar untuk menyelesaikan 12,71 juta backlog rumah tangga, dan terus bertambah 600-800 ribu rumah tangga baru setiap tahun.
“Peningkatan angka backlog ini menjadi salah satu peluang bagi perusahaan properti agar dapat memenuhi permintaan masyarakat terhadap rumah tinggal, tujuan ini sejalan dengan target pemerintah demi menurunkan angka backlog,” terang dia.
Untuk diketahui, HBAT baru saja melepas sebanyak 240.740.800 saham atau 23,13 persen dari modal ditempatkan dan disetor melalui mekanisme penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO).
Perusahaan menetapkan harga IPO yakni Rp 108/saham sehingga meraih dana dalam aksi korporasi ini mencapai Rp26 miliar.
Related News
Pertamina NRE Capai Target Kinerja Triwulan III
Program Magang Nasional Batch 2 Dibuka; Tersedia Kuota 80 Ribu Peserta
Inovasi Jadi Pilar Utama Blue Print Sistem Pembayaran Indonesia 2030
Beli 100 Ribu Barel Base Fuel dari Pertamina, SPBU BP Jualan Lagi
Kemenperin Pastikan Produsen Ban Penuhi Hak Pekerja yang di-PHK
Produsen Ban Michelin PHK 280 Karyawan, Sahamnya Cabut dari BEI





