EmitenNews.com–Pada perdagangan Senin 9 Oktober 2023, Saham emiten pendatang baru PT Sumber Sinergi Makmur Tbk (IOTF) langsung diserbu aksi jual. Kemarin saham IOTF di transaksikan sebanyak 41.190 kali dengan volume saham sebanyak 620,32 juta dan nilai transaksi Rp70,97 miliar. 

 

Pada perdagangan kemarin itu saham IOTF sempat turun hingga menyentuh batas bawah atau ARB dengan persentase koreksi 31 persen ke level terendah di angka 89. Sedangkan pada sesi penutupan sempat naik ke level 103 per lembar saham. 

 

Setelah resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Sumber Sinergi Makmur Tbk (IOTF) berencana pacu ekspansi bisnisnya. Dimana emiten ke-68 di tahun 2023 ini, menargetkan laba tumbuh sekitar 50%. Sebelumnya laba IOTF atau Fox Logger pada 2022 lalu mencapai Rp 51 miliar. Tak hanya itu, nilai penjualan meningkat sebesar 83% dari 2020 ke 2021 dan naik sekitar 62% dari 2021 ke 2022.

 

Laba kotor juga mengalami peningkatan yang signifikan, yaitu sekitar 90% dari 2020 ke 2021, dan naik sekitar 42% dari 2021 ke 2022. ad “Proyeksi keuangan kami untuk laba tahun 2023 masih berada dalam jalur yang positif, dengan perkiraan pertumbuhan sekitar 50%,” kata CEO PT Sumber Energi Makmur, Alamsyah Cheung di Jakarta.

 

Sebagai informasi, perusahaan teknologi perangkat GPS Tracker dengan merek Fox Logger ini melepas 11 juta saham di harga Rp 100 per lembar dalam gelaran penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) saham. Di debut perdananya pada perdagangan Jumát (6/10) akhir pekan kemarin, saham IOTF terbang tinggi hingga menyentuh auto reject atas (ARA) mencapai 35% ke level Rp 135.

 

Demi mempertahankan pertumbuhan yang berkelanjutan, Alamsyah menyebut akan berinovasi dan mengembangkan produk berbasis kecerdasan buatan di bidang kesehatan kendaraan. Namun, disampaikannya dalam waktu dekat perusahaan belum ada rencana untuk meluncurkan produk atau layanan baru usai IPO. “Meskipun begitu, kami ingin menyampaikan bahwa saat ini belum ada rencana untuk meluncurkan produk atau layanan baru dalam waktu dekat setelah IPO. Fokus kami akan tetap pada pasar mobil listrik dan motor listrik,” ucap Alamsyah.

 

Perseroan melayani penjualan perangkat keras dan perangkat lunak untuk produk internet of things transportasi darat. Target konsumen perseroan adalah perusahaan logistik, rental, pembiayaan, korporasi, dan individu untuk memastikan posisi kendaraan, kerusakan kendaraan, dan aktivitas tercatat dengan akurat, seperti perkiraan lama parkir hingga jarak tempuh.