EmitenNews.com - Emiten pertanian khususnya sawit, PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) sepanjang tahun 2021 harus rela mencatatkan  rugi bersih  tahun Rp1,403 triliun, atau  bengkak 29,78 persen dibandingkan tahun 2020 yang mencapai Rp1,081 triliun.

 

Merujuk data dalam laporan keuangan tahun 2021 telah audit BWPT yang diunggah pada laman BEI, Rabu (30/3/2022). Disebutkan, pendapatan usaha naik 33,66 persen menjadi Rp2,938 triliun yang ditopang kenaikan penjualan minyak kelapa sawit sebesar 34,58 persen menjadi Rp2,549 triliun.

 

Disusul penjualan inti kermel yang naik 87,07 persen menjadi Rp275,68 miliar. Hanya penjualan tandan buah segar turun 28,2 persen menjadi Rp112,8 miliar.

 

Walau beban pokok penjualan bengkak 7,9 persen menjadi Rp2,313 triliun, tapi laba kotor melonjak 1036 persen menjadi Rp625,04 miliar.

 

Sayangnya, beban lain lain bengkak 159,29 persen menjadi Rp2,204 triliun karena dipicu rugi penjualan anak usaha senilai Rp1,597 triliun, pos ini nihil pada tahun 2020.

 

Rincinya, anak usaha yang dilego , yaitu Sawit Sukses Sejahtera, Prima Cipta Selaras, Agrolestari Kencana Makmur, dan Bumi Sawit Utama kepada pihak ketiga. Tapi penjualan jumlah dana yang diperoleh sebesar Rp 34, 2 miliar  dengan kerugian korespondensi pelepasan anak perusahaan sebesar Rp 1, 59 triliun.

 

Akibatnya rugi tahun berjalan per saham kian dalam menjadi Rp44,52, sedangkan akhir tahun 2020 hanya Rp34,29. Sementara itu, aset turun 20,01 persen menjadi Rp12,045 triliun karena defisit bengkak 45 persen menjadi Rp4,524 triliun.