Tampil dalam IIMS 2023, PGN (PGAS) Hadirkan BBG Gasku Sebagai Pilihan Energi Transisi

PGN (PPGAS) dalam pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023, dengan menampilkan BBG Gasku. dok. Suara.
EmitenNews.com - PT PGN Tbk (PGAS) menyebutkan pemanfaatan bahan bakar gas (BBG) Gasku dapat menjadi pilihan energi pada masa transisi menuju energi baru dan terbarukan (EBT). Subholding Gas Pertamina itu, hadir dalam pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023, dengan menampilkan produk pemanfaatan gas bumi untuk sektor transportasi yakni BBG Gasku.
"BBG Gasku menawarkan nilai lebih bagi pengguna yakni lebih hemat dibandingkan energi fosil lainnya dan ramah lingkungan. Daya tempuh juga kompetitif dengan kendaraan lainnya. Oleh karena itu, Gasku dapat menjadi pilihan energi di masa transisi menuju penggunaan energi baru terbarukan," ujar Direktur Keuangan PGN Fadjar Widodo saat berkunjung ke stan PGN pada ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023 di Jakarta, Kamis (16/2/2023).
Pada pameran IIMS 2023 tersebut, PGN menampilkan produk pemanfaatan gas bumi untuk sektor transportasi yakni BBG Gasku. PGN menyediakan BBG dengan harga terjangkau yakni Rp4.500 per liter setara premium (LSP).
Kendaraan pengguna Gasku tetap dapat menggunakan BBM, karena operasi bahan bakar dibuat ganda yakni BBM dan gas. Setiap kendaraan akan dipasang alat konversi untuk bisa menggunakan BBG jenis CNG yang tersimpan dalam tabung.
"Pengguna bisa fleksibel dalam memilih bahan bakar. Dengan menggunakan Gasku, maka pengguna bisa berhemat dan akan menambah jumlah bahan bakar kendaraan, sehingga menambah jarak tempuh," jelas Fadjar Widodo. ***
Related News

Izin Investor, GOTO Alihkan Saham Treasuri 32,18 Miliar Lembar

Jadi Investor Terbesar di Indonesia, Prabowo Puji Habis Singapura

Indonesia-Singapura Tanda Tangani 3 MoU, Total Nilai Rp162,9 Triliun

Tingkatkan Konektivitas, Singapura Buka Penerbangan Baru ke Indonesia

IHSG Turun Tipis di Sesi I, Ini Sektor Pemicunya

Percepatan Penyelesaian IEU-CEPA Tingkatkan Peluang Ekspor ke UE