EmitenNews.com—PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) melaporkan bahwa per akhir Oktober 2022 perseroan telah membukukan nilai pra-penjualan (marketing sales) mencapai Rp1,45 triliun, yang sebesar Rp350 miliar bersumber dari recurring income mall dan hotel. Seperti diketahui, tahun ini MTLA menargetkan marketing sales sebesar Rp1,8 triliun.


"Per akhir Oktober 2022, marketing sales kami sudah mencapai Rp1,45 triliun. Sebesar Rp350 miliar di antaranya dari recurring, terutama mall dan hotel. Sedangkan dari pre-sales sedikit di atas Rp1 triliun," kata Direktur Metland, Olivia Surodjo saat pelaksanaan Public Expose secara virtual, Senin (14/11). 


Sementara itu, lanjut Olivia, hingga akhir Kuartal III-2022, MTLA masih mencatatkan pendapatan accounting sales yang belum direalisasikan mencapai Rp600 miliar. "Tetapi, nilai sekitar Rp600 miliaran ini tidak semuanya akan dibukukan pada 2022. Karena, pengakuannya tergantung juga pada serah terima," tuturnya.


Dia mengatakan, sejauh ini MTLA menerapkan pencatatan marketing sales yang dibukukan pula sebagai accounting sales. "Karena memang ada target serah terima dan pembangunan konstruksi, maka sebagian dari Rp600 miliaran itu akan dibukukan pada tahun depan," ujar Olivia.


Dengan demikian, jelas dia, sejauh ini MTLA optimistis bisa mencapai target marketing sales di 2022 yang sebesar Rp1,8 triliun. Terkait dengan adanya kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI 7 day Reverse Repo Rate) menjadi 4,75 persen, kata Olivia, kondisi tersebut tidak akan berdampak signifikan hingga akhir tahun ini.


Terlebih lagi, jelas Olivia, pada umumnya saat penghujung tahun, bank masih akan mengejar target dari program terkait suku bunga yang menarik, seperti suku bunga kredit kepemilikan rumah (KPR). "Jadi, kami masih optimistis sampai akhir tahun ini. Kenaikan suku bunga bank juga tidak akan serta-merta sebesar BI Rate," ucapnya.


Terkait target marketing sales di 2023, ungkap Olivia, sejauh ini MTLA masih melakukan rapat internal untuk mematangkan besaran target keuangan untuk tahun depan. "Karena, banyak hal-hal yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir, sehingga kami mau me-review lebih mendalam lagi," paparnya.