EmitenNews.com—Perusahaan properti kenamaan yang masih termasuk trah BUMN, PT PP Properti Tbk (PPRO) melihat prospek industri properti di sektor apartemen memiliki masa depan yang cerah seiring dengan meredanya pandemi covid-19 dan membaiknya roda perekonomian.


Yuyus Juarsa selaku Direktur Utama PPRO mengungkapkan, Kami melihat ada peningkatan permintaan di beberapa area dan tentu itu adalah peluang yang akan kita masuki dengan cara menyesuaikan dengan kebutuhan market. Bahkan saat ini PPRO sudah juga menjajakan berapa kerjasama dengan para investor untuk berinvestasi di dalam pemenuhan interior sehingga nanti para buyer itu mereka tinggal menepati saja.


“Hal ini akan meningkatkan marketing sales PPRO di masa yang akan datang dan meningkatkan kinerja perseroan. Namun, tentunya perseroan juga memiliki strategi efisiensi biaya overhead cost yang harus dilakukan melalui sentralisasi, pengendalian, pengontrolan dan pengkajian perkembangan dari market itu sendiri agar bisa tetap terjaga,” kata Yuyus dalam paparannya di public expose live 2022 secara virtual.


Sedangkan Daniel Rinsani Direktur Operasi PPRO mengatakan, terkait dengan beberapa program PPRO telah menyelesaikan beberapa apartemen dan juga beberapa proyek properti strategis yang jadi bagian dari salah satu strategi kita untuk mendongkrak kinerja dari sisi operasional.


Kembali menambahkan, Yuyus Juarsa menyatakan bahwa PPRO sampai dengan Agustus 2022 itu kira-kira telah memiliki kontrak sekitar Rp663 miliar dan perseroan menargetkan kira-kira sampai akhir tahun ini nanti akan mendapatkan kontrak setidaknya Rp1,2 triliun.


Ada potensi besar PPRO yang cukup menarik untuk dicermati yaitu, terkait dengan kerjasama pembangunan perumahan Krakatau Urban Valley yang bekerjasama dengan entitas usaha Krakatau Steel (KRAS) yaitu PT Krakatau Sarana Infrastruktur (KSI).  Krakatau Urban Valley akan didirikan di atas lahan milik KSI dengan luas sekitar 180 Ha (di luar area golf, hotel, dan Transmart) yang terletak di Kota Cilegon, Banten.


Fajar Saiful Bahri Direktur Pengembangan Bisnis dan HCM PPRO menyatakan, mengenai kerjasama pembangunan proyek Krakatau Urban Valley paling tidak memiliki potensi kontrak sebesar Rp18 triliun dengan masa pengembangan selama 20 tahun yang akan kita kembangkan dalam waktu dekat yang akan kita launching di awal tahun depan. “Saat ini prosesnya sedang dalam finalisasi”.


Sementara itu, Deni Budiman Direktur Keuangan PPRO mengatakan, bahwa terkait penerbitan MTN 15 dan 16 yang dijamin penuh oleh sang induk usaha yaitu PTPP. Dana segara ini digunakan sepenuhnya untuk working Capital ya karena ada beberapa pengembangan baru yang membutuhkan mungkin capital sehingga ini memang kita boleh digunakan untuk working capital.


Sang Dirut PPRO Yuyus Juarsa kembali menambahkan bahwa untuk laba bersih di 2022 ini ditargetkan sebesar Rp23 miliar sampai dengan akhir tahun dengan target perolehan marketing sales Rp1,2 triliun dan hingga semester I 2022 sudah terkumpul Rp560 miliar.


Dari berbagai produk properti yang dimiliki PPRO, segmen apartemen masih menjadi idola bagi para peminat properti hasil karya PPRO. “Bicara sampai dengan semester ini yang jadi idola adalah di apartemen, itu yang memang masih menjadi idola dan memang ini kita fokuskan karena ada beberapa hal yang memang kita bisa lihat  dimana respon dari market, seperti yang dikembangkan di daerah yang berdekatan dengan kampus. Hal ini karena proses pendidikan yang sudah mulai offline,’ ujar Yuyus.


Siklus properti itu yang saat ini masih terpuruk, namun PPRO memiliki prospek positif untuk jangka panjang setelah 5 tahun pandemi. PPRO akan terus mengembangkan bisnisnya menyesuaikan dengan perkembangan zaman dan sesuai dengan kebutuhan market, tutup Yuyus Juarsa.