EmitenNews.com - PT Bumi Resources Tbk (BUMI) memprediksikan pendapatan perseroan akan meningkat pada tahun depan seiring dengan peningkatan produksi dan harga jual batubara yang masih bertahan di atas USD100 per ton.

 

“Kami tahun depan akan menghasilkan keuntungan yang baik. Sebab kami prediksi tahun 2022 harga batubara bisa sampai USD140 hingga USD160 ,” kata Direktur Bumi Resources RA Sri Dharmayanti, dalam paparan publik secara daring, Selasa (14/12/2021).

 

Kondisi itu jelas menguntungkan Bumi Resources. Prediksi ini menurut dia, ditopang permintaan dari China dan India yang terus meningkat. Hal itu disebabkan pemulihan ekonomi dan harga LNG tetap berada USD30  per metrik kubik.  “Ini yang mendorong pembangkit listrik beralih ke batubara,” jelas dia.

 

Dengan memanfaatkan kenaikan harga itu, kata dia, perseroan berencana menambah cadangan terbukti untuk meningkatkan nisbah kupas. “Kami sudah menunjuk kontraktor tambang yang andal di KPC dan Arutmin sehingga dapat mendukung target produksi,” kata dia.

 

Untuk mendukung target itu, jelas dia, perseroan telah menyiapkan belanja modal atau capex untuk kedua anak usaha tersebut. Rinciannya, KPC  USD9,8 juta  AS dan Arutmin sebesar USD3,5 juta.

 

Sedangkan target produksi batubara sepanjang tahun 2022 sebesar 100 juta metrik ton (MT). Target itu tumbuh 10-12 persen dibandingkan target tahun 2021 sebesar sebesar 80 hingga 82 juta MT.

 

Produksi batubara perseroan akan disumbang dari dua anak usaha, yakni PT Kaltim Prima Coal (KPC) direncanakan mencapai 61 juta MT dan PT Arutmin 29 juta MT. “Jadi total keseluruhan perseroan mencapai 90 Juta ton,” kata dia.