EmitenNews.com - Sebagai wujud partisipasi menyemarakkan Hari Gerakan Satu Juta Pohon yang jatuh pada 10 Januari lalu, PT United Tractors Tbk (UT) memperluas komitmen keberlanjutannya dengan konservasi tanaman kehutanan dan revegetasi di kawasan hutan Perum Perhutani, Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH), Malang, Rabu (11/01).

 

Penanaman ini merupakan tahap ke empat dari target 70.000 pohon sesuai dengan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) yang telah disepakati oleh UT dan Perum Perhutani KPH Malang.

 

Kerja sama ini merupakan komitmen UT untuk menekan emisi karbon yang merupakan bagian dari target perusahaan untuk keberlanjutan lingkungan melalui implemantasi aspek Environmental, Social, and Governance (ESG). Di sisi lain, upaya tersebut juga merupakan inisiatif UT untuk mencegah perubahan iklim yang ekstrem serta menciptakan lingkungan yang lestari bagi masa depan Indonesia.

 

CSR Manager UT, Himawan Sutanto menegaskan bahwa UT memiliki komitmen untuk konsisten melakukan CSR di bidang lingkungan UTREES (United Tractors for Nature and Environment Sustainability) dengan melakukan salah satu langkah nyata melalui penanaman pohon untuk menciptakan mekanisme sekuestrasi karbon guna mencapai target penurunan emisi karbon UT pada 2030.

 

"Kolaborasi penanaman pohon ini dilakukan untuk menghasilkan dampak positif pada aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan. Dengan ini, UT sangat sungguh-sungguh melakukan penanaman pohon untuk mencapai Sustainable Development Goals(SDGs) yang mengedepankan aspek ESG, serta mendukung program pemerintah dalam lingkungan hidup dan kehutanan yang disebut dengan FOLU Net Sink 2030 yakni target mitigasi perubahan iklim untuk mengurangi polusi, menyerap CO2 dan menambah cadangan karbon," ujar Himawan Sutanto.

 

Kolaborasi UT dan Perum Perhutani Tekan Emisi Karbon

 

Program yang tertuang dalam MoU UT dengan Perum Perhutani KPH Malang adalah konservasi dan revegetasi hutan seluas 567 hektar yang terletak di Desa Sumbergondo, Bulukerto, Donowarih, Sumbul dan Toyomarto.

 

Melalui Penanaman dan perawatan di lima desa tersebut, UT menargetkan mampu memberikan dampak positif bagi lingkungan secara keberlanjutan dengan melakukan beberapa hal seperti pengelolaan sumber daya hutan bersama masyarakat melalui kerjasama konservasi pemulihan ekologi, pengukuran dan pelaporan penyerapan karbon, peningkatan kualitas penelitian, pendidikan, pengembangan ilmu pengetahuan, serta teknologi dalam konservasi dan revegetasi kawasan hutan.

 

"Dukungan yang diberikan UT sangat dibutuhkan untuk memfasilitasi pemerintah desa dalam mengembalikan kelestarian hutan serta memulihkan vegetasi yang rusak melalui kegiatan penanaman dan pemeliharaan pada lahan bekas penggunaan kawasan hutan.