Tekanan Inflasi Akibat Hambatan Rantai Pasok Mereda, IHSG Berpotensi Tancap Lagi

EmitenNews.com - Penguatan IHSG dapat berlanjut ke kisaran 6650-6680, jika bertahan di atas MA20 pada kisaran level 6630 di akhir pekan ini (10/12). Pelebaran positive slope pada Stochastic RSI dan MACD menjadi sinyal kuat potensi rebound lanjutan tersebut.
Analis Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan, menyebut Katalis positif eksternal berasal dari realisasi inflasi Tiongkok di November 2021 (2.3% yoy) yang lebih rendah dari perkiraan (2.5% yoy). Tiongkok juga mencatatkan penurunan Producer Prices Index dari 13.5% yoy di Oktober 2021 menjadi 12.9% yoy di November 2021.
"Kedua data tersebut dapat menjadi sinyal bahwa tekanan inflasi akibat global supply chain disruption mulai mereda," katanya.
Data lain yang mendukung sinyal tersebut adalah kenaikan nilai ekspor (+4.1% mom) dan impor (+5% mom) Jerman di Oktober 2021.
Dari dalam negeri, pelaku pasar mengantisipasi data penjualan retail yang diperkirakan membaik di Oktober 2021. Ini sejalan dengan kenaikan consumer confidence index ke level 113.4 di Oktober 2021 dari 95.5 di September 2021. Consumer confidence index Indonesia kembali naik ke 118.5 di November 2021.
"Oleh sebab itu, saham-saham yang berkaitan dengan konsumsi masyarakat, seperti ACES, ERAA, INDF, TLKM dan SIDO dapat diperhatikan," sambung Valdy.
Saham lain yang menurutnya dapat dicermati adalah BBKP, HRUM, TINS, TOWR dan SCMA.(fj)
Related News

IHSG Ditutup Naik 0,72 Persen, Ini Pendorongnya

PPATK Blokir 5 Ribu Rekening Terkait Judol Senilai Rp600 Miliar

Ekspor Industri Kerajinan pada 2024 Tembus USD679 Juta

Kejar Target Lifting, Bahlil Minta ENI Percepat Proyek Migasnya

Ikuti Jejak Wall Street, IHSG Kembali Menguat

Orbit Zona Hijau, IHSG Jajal Level 6.800