EmitenNews.com - Multi Agro Gemilang Plantation (MAGP) mempunyai pinjaman Rp250 miliar. Fasilitas pinjaman dari Bank Pan Indonesia (BNPN). Bank Panin, saat ini tengah dalam proses restrukturisasi fasilitas tersebut.


Ari Wintarto, Direktur Keuangan Multi Agro Gemilang menyebut perseroan tidak sedang mengalami gagal bayar atas fasilitas tersebut. Karena perseroan telah melakukan pembayaran kewajiban bulanan meski terlambat, karena kondisi keuangan perusahaan, dan dampak pandemi. ”Pinjaman itu, tidak gagal bayar, karena perusahaan masih mampu melakukan pembayaran meski dengan bunga sangat murah. Di mana, nanti akan diberlakukan kembali bunga normal,” tutur Ari, kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (13/10).


Status jaminan masih tidak berubah, karena perusahaan masih tetap melakukan pembayaran kepada pihak bank. Seluruh covenant (affirmative maupun negatif) telah dipenuhi meski terdapat keterlambatan dalam penyampaian kepada pihak bank. ”Apabila dilakukan restrukturisasi diperlukan waktu kurang lebih 7 tahun,” imbuh Ari. 


Sumber dana, dan mekanisme pembayaran akan berasal dari internal cash flow perusahaan bergerak bidang perkebunan kelapa sawit. Menjual produk utama berupa CPO (Crude Palm Oil), dan biji kernel (kernel bean). 


Mengenai pinjaman anak perusahaan Boswa Megalopolis kepada Bank Sinarmas Syariah, Boswa tidak dapat melunasi kewajiban tersebut. Karena Boswa, kekurangan modal kerja untuk beroperasi, dan menurunnya luasan hak guna usaha (HGU) perkebunan.


Nah, dengan penyerahan aset itu, kepada Bank Sinarmas Syariah, utang perusahaan kepada Bank Sinarmas menjadi lunas. NIlai aset dijaminkan dibanding dengan total aset konsolidasi perusahaan 24,8 persen. (*)