EmitenNews.com -PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU) atau Tugu Insurance berhasil mencatatkan peningkatan kinerja baik secara konsolidasian maupun induk (own operation) di akhir tahun buku 2022 (audited) disertai tingkat Risk Based Capital (RBC) 470,02% yang berada jauh di atas ketentuan batas minimum Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yaitu sebesar 120%. 

 

Perseroan baru saja menggelar hajat akbar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang dilaksanakan pada Jumat (28/4/2023). Adapun pada pelaksanaan RUPST kali ini Pemegang Saham juga telah memutuskan adanya perubahan susunan pengurus perseroan. 

 

“Melalui formasi pengurus perseroan yang baru ini, di harapkan dapat membawa Tugu Insurance untuk semakin tumbuh berkelanjutan dengan kemampuan optimal dalam memberikan kemanfaatan kepada segenap Stakeholders & Shareholders,” kata Presiden Direktur Tugu Insurance, Tatang Nurhidayat.

 

Berikut ini adalah susunan Pengurus Perseroan Tugu Insurance berdasarkan RUPST yang digelar pada 28 April 2023;

 

Presiden Komisaris dan Komisaris Independen Dian Masyita , Komisaris Samuel Lie (*), Komisaris Bagus Agung Rahadiansyah (*), Komisaris Independen Poerwo Tjahjono, Komisaris Independen Tajudin Noor (*). Presiden Direktur Tatang Nurhidayat , Direktur Keuangan  dan Layanan Korporat Emil Hakim, Direktur Teknik Sudarlin (*), Direktur Pemasaran Asuransi Ery Widiatmoko dan Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Edi Yoga Prasetyo (*).

 

(*) Menunggu penetapan hasil penilaian Kemampuan dan Kepatutan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

 

Presiden Direktur Tugu Insurance, Tatang Nurhidayat ditemui usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Jumat (28/5) memaparkan bahwa sejalan adanya kenaikan 21% pada Laba secara konsolidasian yakni menjadi Rp 395,11 Miliar dari tahun lalu sebesar Rp 327,23 Miliar. Dari Sisi Laba Tugu Insurance secara induk turut mengalami peningkatan yakni dari Rp 251,48 Miliar naik signifikan 60% menjadi Rp 401,98 Miliar.

 

Hingga periode 31 Desember 2022 Premi Bruto Tugu Insurance secara konsolidasian sebesar Rp 6,71 Triliun naik 12% dibanding dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 5,99 Triliun, sedangkan Premi Bruto secara induk perseroan sebesar Rp 4,06 Triliun naik sebesar 6% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp. 3,83 Triliun, Pendapatan Underwriting secara konsolidasian tercatat sebesar Rp 2,34 Triliun naik sebesar 10% dibanding dari periode yang sama tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp 2,12 Triliun.

 

“Adapun untuk Pendapatan Underwriting secara induk sebesar Rp 1,05 Triliun naik sebesar 18% dibanding dari periode yang sama tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp 892 Miliar” ucap Tatang.