Tiga Lini Bisnis Topang Pertumbuhan Kinerja SDPC di Tahun 2024

Kiri-Kanan: Ahmad bin Abu Bakar Presiden Direktur, Sarah Azreen binti Abdul Samat Komisaris Independen, Joefly Joesoef Bahroeny Presiden Komisaris merangkap Komisaris Independen, Zulkifli bin Jafar Komisaris, Imam Fathorrahman – Komisaris Independen, Mohamad Fazly bin Hassan Direktur. DOK/ISTIMEWA
EmitenNews.com -PT Millennium Pharmacon International Tbk (SDPC) menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), yang diadakan di Artotel Senayan Hotel, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Sebagaimana disampaikan oleh Presiden Direktur Perseroan, Ahmad bin Abu Bakar, dalam Laporan Kinerja Perseroan selama tahun 2024, Perseroan mencatatkan kinerja yang membanggakan. Perseroan membukukan penjualan Neto Perseroan tercatat sebesar Rp3,91 triliun, meningkat signifikan sebesar 16,45% dibandingkan dengan penjualan sebesar Rp3,36 triliun pada 2023.
Seiring dengan pertumbuhan penjualan, beban pokok penjualan juga mengalami peningkatan sebesar 16,65% menjadi Rp3,58 triliun pada 2024 dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp3,07 triliun. Hasil ini membuat laba bruto SPDC tumbuh dari
Rp292,34 miliar pada 2023 menjadi Rp334,37 miliar pada 2024. Selain itu, Perseroan juga mencatatkan pendapatan operasi lainnya sebesar Rp3,71 miliar ditahun lalu. Adapun, beban lainnya, seperti beban penjualan dan beban umum dan administrasi mengalami peningkatan tipis masing-masing menjadi Rp65,5 miliar dan Rp160,6 miliar.
Kinerja Perseroan tetap berada pada jalur profitabilitas yang sehat dengan mencatatkan laba usaha sebesar Rp96,43 miliar sepanjang 2024. Setelah dikurangi beban pajak, laba tahun berjalan menjadi Rp16,91 miliar pada 2024. Adapun, total aset Perseroan terus menunjukkan pertumbuhan positif, selaras dengan aset ekspansi strategis yang dijalankan. Hingga akhir 2024, total aset mencapai Rp1,77 triliun, meningkat 8,06% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp1,63 triliun. Aset lancar tumbuh 8,02% menjadi Rp1,56 triliun, sementara aset tidak lancar meningkat 8,35% dari Rp192,03 miliar menjadi Rp208,06 miliar.
Ekuitas Perseroan juga menunjukkan tren positif dengan pertumbuhan sebesar 1,72%, menjadi Rp282,49 miliar berbanding tahun sebelumnya. Di sisi lain, jumlah liabilitas Perseroan tercatat Rp1,48 triliun hingga 2024 dibandingkan dengan Rp1,36 triliun pada 2023. Pertumbuhan tersebut seiring meningkatnya liabilitas jangka pendek dan panjang yang masing-masing menjadi Rp1,41 triliun dan Rp75,9 miliar.
Perseroan mempunyai 3 Divisi, yang terdiri dari Divisi Obat Dengan Resep Dokter, Obat Bebas dan Peralatan Kesehatan. Adapun rincian daripada kinerja masing-masing Divisi dalam Perseroan dapat dijabarkan Divisi Obat Dengan Resep Dokter, memberikan kontribusi tertinggi sebesar 70,50% berbanding dengan divisi lainnya. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2024, Divisi Obat Dengan Resep Dokter berhasil membukukan Penjualan Neto sebesar Rp2.761 miliar, tumbuh 18,95% berbanding tahun 2023 sebesar Rp2.321 miliar.
Divisi Obat Bebas, berhasil mancatatkan Penjualan Neto sebesar Rp205,9 miliar pada akhir tahun 2024 dengan kontribusi sebesar 5,26%, meningkat 5,37% dari sebelumnya sebesar Rp195,4 miliar pada akhir tahun 2023. Divisi Peralatan Kesehatan memberikan kontribusi sebesar 24,25% pada akhir tahun 2024, dengan Penjualan Neto tercatat sebesar Rp 949,6 miliar, tumbuh 12,18% dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp846,5 miliar.
Perseroan berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih yang solid di tengah berbagai tantangan tantangan bisnis sepanjang tahun 2024. Sebagai wujud komitmen dalam memberikan nilai tambah kepada para pemegang saham, Perseroan menetapkan pembagian dividen tunai sebesar Rp 2.548.000.000,00 untuk tahun buku 2024.
Pencapaian ini tidak lepas dari sinergi yang kuat dan semangat kerja tinggi di seluruh lini organisasi, yang secara kolektif mendukung implementasi berbagai langkah strategis yang telah kami rancang dan jalankan, antara lain pembukaan 3 cabang baru di Mataram, Purwakarta, dan Pematang Siantar, serta pemindahan kantor cabang Manado ke lokasi yang baru untuk memperluas jangkauan dan meningkatkan kapasitas distribusi.
Penerapan sistem digital Sales Force Automation (SFA) untuk mempermudah kerja tim penjualan, dan mengembangkan aplikasi OLIN, sebagai nilai tambah untuk membantu operasional apotek dan toko obat yang lebih efisien. Melakukan efisiensi biaya tenaga kerja dan operasional (OPEX) serta mengoptimalkan pengelolaan stok untuk memastikan efisiensi penggunaan modal kerja dan pengelolaan keuangan yang optimal, sehingga mendukung kestabilan dan kelancaran operasional Perusahaan.
Mengintegrasikan prinsip keberlanjutan ke dalam strategi bisnis untuk menjaga kelangsungan usaha dan menciptakan nilai jangka panjang bagi pemangku kepentingan.
Menyongsong 2025, Perseroan telah menyiapkan strategi menyeluruh untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan. Fokus diarahkan pada penguatan kerja sama dengan principal, diversifikasi produk, perluasan jaringan distribusi, akselerasi digitalisasi melalui OLIN, serta pengembangan infrastruktur. Perseroan juga akan membentuk tim pemasaran yang solid guna mendukung ekspansi bisnis ke depan. Dengan strategi yang terintegrasi, Perseroan optimistis melangkah maju dan menciptakan nilai jangka panjang bagi seluruh pemangku kepentingan.
Related News

Komisaris PIPA Lego 575 Juta Lembar, Ini Tujuannya

BRI Guyur Medco (MEDC) Rp8 Triliun, Telisik Alokasinya

Melejit 413 Persen, Kuartal I-2025 PSAB Tabulasi Laba USD11,45 Juta

Cair 20 Juni, Topindo (TOSK) Bagi Dividen Rp0,46 per Lembar

Melorot 23 Persen, Laba Delta (DLTA) Kuartal I-2025 Sisa Rp33 Miliar

BISI Salurkan Dividen Rp28 per Lembar, Tandai Jadwalnya