EmitenNews.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengapresiasi dukungan penuh Tiongkok terhadap Presidensi G20 Indonesia. Hal itu ia sampaikan saat pertemuan bilateral dengan Menteri Keuangan Tiongkok, Liu Kun, pada hari kedua Pertemuan Ketiga Finance Ministers Central Bank Governor (FMCBG) di Bali, Selasa (12/07).


Dalam pertemuan Menkeu Sri Mulyani meminta dukungan Tiongkok dalam menjalankan agenda prioritas G20 agar perekonomian dunia dapat pulih bersama menjadi lebih baik. Agenda prioritas G20 yang dibahas diantaranya mengenai tantangan global yang tengah dihadapi dunia seperti inflasi, krisis pangan, dan krisis energi, sebagai akibat dari pandemi.


Sri Mulyani menjelaskan presidensi G20 Indonesia telah mendorong mekanisme Dana Perantara Keuangan (Financial Intermediary Fund/FIF) untuk penanganan kesehatan di bawah pengelolaan Bank Dunia, di mana WHO juga akan memegang peranan penting dalam mekanisme ini.


"Maka dari itu, kami mengharapkan dukungan Tiongkok atas FIF agar dunia dapat lebih siap menghadapi situasi pandemi di masa depan. Indonesia telah menyumbang USD 50 juta untuk menunjukkan kepemimpinan dan keseriusan Indonesia dalam penanganan pandemi yang lebih baik,” ujar Menkeu.


Menanggapi itu, Menkeu Tiongkok Liu Kun menyatakan dukungannya terhadap Presidensi G20 Indonesia.


“Demi menjaga kesehatan dan kehidupan manusia, dan untuk mendukung Presidensi G20 Indonesia, Tiongkok telah menyatakan untuk mendukung pembentukan FIF Pencegahan, Kesiapsiagaan, dan Respon (PPR) pandemi di Bank Dunia," tegasnya.


Menimbang situasi pandemi dan kebutuhan untuk menerapkan inisiatif pembangunan global saat ini, Liu menyatakan Tiongkok akan secara aktif mempertimbangkan untuk berkontribusi pada FIF dan mempelajarinya lebih lanjut,” ujar Menkeu Liu secara virtual.


Sri Mulyani berharap pada pertemuan antar kepala negara berikutnya Presiden Xi Jinping dapat mendeklarasikan dukungan resmi Tiongkok terhadap pembentukan FIF.


Di sisi lain, Menkeu Sri Mulyani dan Menkeu Liu sepakat bahwa isu ketahanan pangan merupakan isu yang penting untuk dibahas karena berdampak signifikan pada dunia, terutama kaitannya dengan kenaikan harga pangan pada kebijakan subsidi dan perlindungan sosial, serta pengendalian inflasi dari sisi kebijakan moneter.


Menkeu Sri Mulyani dan Menteri Liu juga sepakat untuk bekerja sama dan memperkuat hubungan bilateral keduanya dalam bidang investasi dan perdagangan, terutama di sektor strategis seperti infrastruktur.(fj)