EmitenNews.com - PT Nusantara Pelabuhan Handal Tbk (PORT), Selasa (5/4/2022), mengumumkan hasil audit laporan keuangan per 31 Desember 2021. Perseroan yang berfokus pada bisnis operator terminal petikemas serta pengadaan dan pemeliharaan alat-alat pelabuhan itu, mencatatkan peningkatan pendapatan sebesar 2,2 persen YoY menjadi Rp1,3 triliun di FY21 yang didorong oleh peningkatan kegiatan bongkar muat petikemas sepanjang tahun 2021.


Volume bongkar muat petikemas domestik di terminal yang dikelola PORT mengalami kenaikan sebesar 18,6 persen pada tahun 2021. Peningkatan aktivitas bongkar muat petikemas domestik yang dilakukan oleh Perseroan ini jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan peningkatan aktivitas bongkar muat di seluruh Pelabuhan Tanjung Priok yaitu sekitar 14,3 persen.


Hal ini menunjukkan adanya peningkatan pangsa pasar PORT di terminal domestik pelabuhan terbesar di Indonesia, Tanjung Priok. Peningkatan pangsa pasar PORT di terminal domestik ini, salah satu faktor penunjang kenaikan kinerja pendapatan di 2021 di segmen jasa pelabuhan (port services) menjadi sebesar Rp1,2 triliun atau, naik 8,51 % dibanding pendapatan di akhir tahun 2020.


Direktur Utama PORT, Paul Krisnadi, menyatakan trafik bongkar muat petikemas dalam negeri tidak menurun sejak adanya pandemi Covid-19, malahan meningkat sekitar 10 persen di tahun 2021 dibandingkan tahun 2020. Ini menunjukkan kegiatan ekonomi dalam negeri selama masa pandemi berjalan cukup lancar.


Sepanjang tahun 2021, Perseroan tetap berfokus untuk meningkatkan efisiensi dan mengontrol biaya operasi dan tetap meningkatkan mutu pelayanan kepada pelanggan untuk memastikan agar throughput dapat dipertahankan dalam menghadapi berbagai tantangan.


Dengan efisiensi yang dilakukan oleh Perseroan pada semua lini usahanya, PORT berhasil mempertahankan beban langsung pada Rp1,1 triliun sama dengan pencapaian di akhir 2020. Dengan begitu Laba Bruto meningkat 23 persen menjadi Rp201 miliar dibandingkan dengan Rp163 miliar di tahun 2020.


Sebagai informasi, Laba Usaha berhasil dipertahankan di kisaran Rp30 miliar di tahun 2021, sedangkan Rugi Tahun Berjalan Rp83 miliar pada tahun 2021. Hal ini terutama disebabkan oleh adanya Rugi selisih kurs tahun 2021 sebesar Rp43 miliar, tahun 2020 terdapat keuntungan selisih kurs sebesar Rp12 miliar yang dibukukan oleh Perseroan.


Menurut Paul, komoditas yang dimuat dalam petikemas PORT kebanyakan adalah barang-barang manufactured dan consumer goods. Sementara dari petikemas internasional juga ada bahan atau komponen untuk industri dalam negeri. Di sisi lain, untuk catatan trafik petikemas internasional yang dikelola oleh Perseroan sepanjang tahun 2021 terjadi penurunan sebesar 1,9 persen. Volume petikemas internasional secara nasional naik sebesar 10,6 persen.


Meskipun trafik petikemas internasional Perseroan terjadi sedikit penurunan sepanjang tahun 2021, namun PORT optimistis trafik bongkar muat petikemas internasional pada tahun ini dapat kembali tumbuh. Hal tersebut dilihat dari trafik bongkar muat di Pelabuhan internasional sepanjang kuartal pertama tahun 2022 yang telah kembali pulih seperti dengan trafik tahun 2019 sebelum adanya pandemi Covid-19.


“Hal ini menggambarkan bahwa masalah kekurangan petikemas yang mulai terjadi pada kuartal keempat tahun 2020 sudah teratasi. Kami berharap kinerja keuangan kami juga akan terus membaik di masa mendatang,” kata Direktur Utama PORT, Paul Krisnadi. ***