Tren IPO Loyo di 2024, Ini Kata BEI

Ilustrasi gambar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI)
EmitenNews.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) angkat suara mengenai penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) yang cenderung loyo pada 2024.
Berdasarkan data dari Ernst and Young (EY), Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik, mengungkapkan bahwa jumlah IPO dan nilai fund raised IPO di dunia masing-masing turun sebesar 12% dan 16% (year-on-year/yoy) pada semester I 2024 dibandingkan dengan semester I 2023.
"Lalu ada wait and see periode pemilu, di mana lebih dari 60 negara memilih presiden baru pada tahun ini," ungkap Jeffrey kepada wartawan pada pekan kemarin (10/7/2024).
Bersamaan dengan itu, terjadi pelemahan ekonomi di beberapa wilayah, termasuk China dan Hong Kong.
Faktor lainnya yang menghambat penghimpunan dana di pasar modal adalah risiko geopolitik yang mempengaruhi kenaikan volatilitas ekonomi dunia.
Jeffrey menambahkan bahwa BEI tentu berharap kondisi akan membaik di semester II tahun ini.
Menurutnya, tantangan-tantangan ini telah menyebabkan penurunan aktivitas IPO di berbagai pasar global, termasuk di Indonesia. Namun, BEI tetap optimistis dan berharap bahwa kondisi ekonomi dan pasar akan menunjukkan perbaikan di paruh kedua tahun 2024.
Related News

Manuver Pengendali NICL Jelang Cum Dividen

Bos BMBL Ungkap Pengendali Divestasi 8 Juta Lembar di FCA

Loyalty Poin 2025 BRI, Hadiahnya Mobil Listrik Hingga Smartwatch!

Bos HEAL Borong Saham Lagi! Ada Tujuan?

Alam Sutera (ASRI) Absen Bagi Dividen

4 Calon Emiten Serentak Gelar Book Building Besok, Pilih Mana?