EmitenNews.com - Entitas United Tractors (UNTR) menuntaskan pencaplokan 19,99 persen saham Nickel Industries Limited (NIC) senilai Rp9,42 triliun. Itu dengan menyerok 857 juta saham NIC sebesar AUD1,10 per lembar. Angka itu, dengan asumsi 1 dolar Australia (AUD) setara Rp9.998 berdasar kurs Bank Indonesia. 


Penuntasan transaksi dilakukan anak usaha perseroan yaitu Danusa Tambang Nusantara (DTN). DTN telah meneken perjanjian pengambilan bagian (Subscription Agreement) dengan Nickel Industries Limited, pada Kamis, 21 September 2023. Seluruh persyaratan pendahuluan (conditions precedent) telah terpenuhi.


DTN telah menyelesaikan pembayaran kepada Nickel Industries Limited. ”So, sejak 21 September 2023, DTN telah menjadi pemegang saham NIC dengan kepemilikan 857 juta saham biasa baru atau setara 19,99 persen dari total saham dikeluarkan Nickel Industries Limited,” tulis Sara K. Loebis, Corporate Secretary United Tractors. 


Pada 9 Juni 2023 lalu, anak usaha Astra International (ASII) itu melalui DTN mengakuisisi 19,99 persen saham Nickel Industries Limited (NIC). Teken Share Subscription Agreement (SSA) akuisisi telah dilakukan Jumat, 9 Juni 2023. Berdasar SSA, NIC akan menerbitkan sejumlah 857 juta saham biasa baru kepada perseroan dengan harga AD1,10 per lembar dengan total investasi AD943 juta. 


Penyelesaian transaksi tergantung pada pemenuhan prasyarat tertentu, termasuk persetujuan dari pemegang saham NIC berdasar peraturan pencatatan Australian Securities Exchange Ltd (ASX). NIC, perusahaan terkemuka pertambangan, dan pengolahan nikel terintegrasi dengan aset utama berlokasi di dalam atau dekat dengan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Sulawesi dan Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP), Halmahera. 


NIC memiliki 80 persen saham PT Hengjaya Mineralindo (perusahaan tambang nikel), salah satu pemasok terbesar bijih limonit, dan saprolit high-grade ke IMIP. NIC memiliki saham mayoritas pada dan mengoperasikan dua belas lines rotary kiln electric furnace (RKEF). NIC juga memperluas strategi nikel baterai melalui konversi RKEF lines eksisting untuk memproduksi class 1 nickel matte, serta melalui perjanjian untuk membangun fasilitas pengolahan High-Pressure Acid Leach (HPAL), untuk memasok permintaan pasar atas baterai kendaraan listrik terus meningkat.


Presiden Direktur United Tractors Frans Kesuma mengatakan akuisisi strategis saham minoritas Nickel Industries langkah penting dalam diversifikasi bisnis. ”Langkah itu, akan membangun strategi nikel terintegrasi, dan ekspansi Grup dalam rantai pasok kendaraan listrik,” tegasnya. 


Danusa Tambang Nusantara juga telah menandatangani suatu perjanjian tidak mengikat untuk berpartisipasi dalam investasi langsung pada pembangunan fasilitas pengolahan HP AL NIC yang akan datang (Collaboration Agreement). Investasi itu, jika dilakukan memberikan peluang lebih lanjut bagi United Tractors untuk memperluas portofolio produksi nikel yang penting bagi pengembangan baterai, dan kendaraan listrik. 


Keputusan Danusa Tambang Nusantara untuk melakukan investasi tersebut bergantung pada pemenuhan prasyarat tertentu, dan penyelesaian uji tuntas yang dapat diterima perseroan. Secara keseluruhan, investasi ini sejalan dengan salah satu aspirasi keberlanjutan perseroan, yaitu mengembangkan dan mencapai portofolio bisnis yang tangguh, dan berkelanjutan, terutama sektor non-batubara. Penyelesaian transaksi tidak bergantung pada pelaksanaan investasi oleh Danusa Tambang Nusantara berdasar Collaboration Agreement. (*)