EmitenNews.com -Emiten perbankan yang sejak 2020, 98,71% sahamnya telah dikuasai oleh Bank asal Thailand, BangkokBank Plc. PT Bank Permata Tbk (BNLI) melaporkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik per September 2023 Rp 2,14 triliun, turun 4,6% secara tahunan (yoy).

 

Dengan menyusutnya laba bersih bank, per September 2023, rasio profitabilitas pun ikut turun. Tingkat pengembalian modal ( return on equity /ROE) BNI turun 51 basis poin (bps) menjadi 6,15% dan tingkat pengembalian aset ( return on asset /ROA) turun 17 bps menjadi 1,47%.

 

Bila dirinci, pendapatan bunga bersih ( net interest income /NII) bank masih naik 11,6% yoy menjadi Rp 7,44 triliun. Pendapatan bunga bank masih mampu mengkompensasi beban bunga yang melonjak tinggi.

 

Akan tetapi beban (pemulihan) kerugian penurunan nilai aset keuangan atau  impairment, melesat 94,2% yoy menjadi Rp 1,87 triliun.

 

Direktur Utama Pertama Bank Meiza Musa Rusli mengatakan kendati demikian, bank mencatat pertumbuhan aset dan kredit. Total aset bank naik 14,3% yoy menjadi Rp 251,9 triliun, seiring dengan kredit yang tumbuh 2,4% yoy menjadi Rp 138,9 triliun.

 

Mengutip laporan publikasi, aset bank disokong oleh surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo) dan juga surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo). Surat berharga reverse repo per September 2023 naik lebih dari 100 kali lipat menjadi Rp 31,88 triliun dan surat berharga repo menjadi Rp 3 triliun dari sebelumnya tidak ada.

 

Adapun pertumbuhan kredit bank diikuti dengan kualitas aset yang membaik. Per September 2023, rasio kredit bermasalah ( non performing loan /NPL)  gross turun 20 basis poin (bps) menjadi 2,89% dan NPL nett turun 15 bps menjadi 0,33%.

 

Sementara itu, total dana pihak ketiga (DPK) pada sembilan pertama tahun ini Rp 181,8 triliun, naik 12,6% yoy. Bank mencatat rasio dana murah atau current account savings account (CASA) sebesar 55,9%.

 

Seiring dengan pertumbuhan DPK yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kredit, rasio kredit terhadap simpanan ( loan to deposit ratio/ LDR) bank turun dari 83,28% menjadi 75,6%.