EmitenNews.com - PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. (ULTJ) bersiap melakukan pembelian kembali (buyback) saham sebanyak-banyaknya 10% dari modal. Untuk itu, produsen susu Ultra ini menyiapkan dana sejumlah Rp1,45 triliun dari kas internal.

Sesuai rencana, periode pelaksanaan buyback saham dimulai pada Rabu (25/6/2025)  sampai 25 September 2025. Harga buyback paling tinggi sebesar harga rata-rata dari penutupan perdagangan harian di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama 90 hari terakhir.

“Buyback akan dilakukan dengan harga yang dianggap baik dan wajar,” tulis manajemen ULTJ dalam keterangan resminya di keterbukaan informasi BEI, Selasa (24/6/2025).

Pada perdagangan hari ini, Selasa (24/6/2025), saham ULTJ terakhir kali pada posisi 1.290 terkoreksi 0,38% dibanding perdagangan sebelumnya yang ditutup di harga 1.300. Sejak awal tahun atau year-to-date (ytd), praktis ULTJ telah mengalami penyusutan harga sebanyak 28,85%.

Rekor harga tertinggi ULTJ adalah 1.980 dalam setahun belakangan. Harga terendah berada di 1.270. Pergerakan harga saham ULTJ tersebut terbilang masih jauh untuk kembali ke level harga pada saat IPO di harga 7.500 per saham sebelum stock split.

Atas pertimbangan kondisi pasar yang berfluktuasi dan keinginan ULTJ meningkatkan nilai pemegang saham dan kinerja saham, keputusan menggelar buyback saham ini diyakini bakal memberikan fleksibilitas yang besar kepada ULTJ dalam mengelola modal.

Dengan begitu, struktur permodalan akan lebih efisien dan kepercayaan para pemangku kepentingan dalam usaha ULTJ mendukung pertumbuhan berkelanjutan ikut terjaga. Nantinya, saham hasil buyback dikuasai sebagai saham treasury untuk jangka waktu tidak lebih dari tiga tahun.

Berdasarkan proyeksi yang dipaparkan, ULTJ akan memperoleh dampak positif dari buyback saham tersebut berupa kenaikan laba bersih sebesar Rp4 per saham dari Rp35 sebelum buyback, menjadi Rp 39 per saham setelah buyback.

Bukan hanya manfaat kenaikan laba per saham, ULTJ juga memproyeksikan bakal menikmati peningkatan dari sisi return on asset (RoA) sebesar 0,9% menjadi 5,1% setelah buyback dari 4,2% sebelum buyback. Termasuk, peningkatan dari sisi return on equity (RoE) sebesar 1,1% menjadi 5,8% setelah buyback, dari 4,7% sebelum buyback. ***