EmitenNews.com - Ide usaha bisa datang dari mana saja. Itulah yang dialami Tatiek Indah Purwanti Handayani. Bermula dari kerepotannya menyiapkan makanan sehat tanpa MSG untuk keluarganya, karena kesibukan bekerja sebagai tenaga kesehatan, tercetus ide membuat usaha ayam dan bebek ungkep bernama Ummu Ayya. Kini produk UMKM binaan BRI itu menjadi kuliner yang direkomendasikan untuk pemudik.

Adapun nama Ummu Ayya, yang berarti ibunya Ayya, diambil dari nama sang anak. Produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang berlokasi di Tengengwetan, Kecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah itu, terus berkembang.

“Makanan itu bisa disimpan lama, dan jika ingin menyajikannya tinggal digoreng, dibakar, dimasak semur, opor dan lainnya. Tanpa butuh waktu lama. Rupanya, banyak teman yang penasaran dengan ayam dan bebek ungkep buatan saya. Mereka coba pesan dan ternyata menyukainya. Dari situlah saya kemudian membuka usaha Ummu Ayya ini pada November 2016,” ungkap Tatiek Indah Purwanti Handayani dalam rilis yang diterima Minggu (14/4/2024).

Karena membutuhkan peralatan memadai, Tatiek akhirnya memutuskan mencari pinjaman modal usaha lewat KUR BRI. Untuk membuat ayam dan bebek ungkep frozen berkualitas dan higienis, kata dia, diperlukan alat khusus yang tidak murah. “Saya dan suami yang mengawali usaha ini bersama, akhirnya memutuskan pinjam KUR BRI secara bertahap pada tahun 2017.”

Modal tersebut digunakan untuk membeli alat vakum berkualitas, freezer, di samping juga untuk membeli bahan baku. Dengan fasilitas tersebut, dari yang tadinya hanya menjual 3 ekor/pack, kini Ummu Ayya bisa ratusan bahkan ribuan ekor/pack tiap bulan.

Awal-awal usahanya dijalankan di dapur rumah. Namun, seiring dengan berkembangnya usaha Ummu Ayya, Tatiek kemudian mendirikan rumah produksi sendiri dan mempekerjakan beberapa orang pegawai.

Produk Ummu Ayya memiliki keunggulan, tanpa tambahan kimia 5P: yaitu pengawet, pewarna pengenyal, pemanis dan perasa kimia (MSG) buatan. Meski begitu, cita rasanya tetap lezat dan gurih. Setiap satu pack berisi satu ekor ayam dan bebek ungkep dalam kemasan frozen yang bisa bertahan hingga 6 bulan penyimpanan. Kualitasnya pun semakin terjamin, karena produk Ummu Ayya telah mengantongi izin edar MD BPOM dan sertifikat halal.

Dalam sehari Ummu Ayya bisa menjual sekitar 35 ekor/pack ayam dan bebek ungkep frozen. Namun, penjualannya bisa mencapai ribuan ekor/pack saat bulan Ramadan dan menjelang Lebaran seperti sekarang. Bahkan, ada beberapa pelanggan yang pesan juga sebagai hampers Lebaran. 

Dari sisi omzet, Ummu Ayya bisa menghasilkan Rp30 juta sampai Rp40 juta per bulan. Omzet tersebut bisa naik 4-5 kali lipat di bulan Ramadan.

Selain Bebek dan Ayam Ungkep sebagai produk utamanya, Ummu Ayya juga menjual Ayam Broiler Ungkep, Ayam Kota Ungkep, dan Ayam Crispy. Adapun harga Ayam Ungkep per pack/ekornya mulai dari Rp40 ribu dan untuk Bebek Ungkep mulai dari Rp75 ribu. Semua dijual dalam kemasan frozen. 

Kini Ummu Ayya sudah memilih 70 agen dan reseller yang tersebar di beberapa kabupaten di Jawa Tengah, seperti Pekalongan, Batang, Pemalang, Brebes, Tegal, Semarang. Ada juga agen dan reseller di Yogyakarta, Bandung, Jakarta dan lainnya. 

Tatiek berharap ke depan usahanya dapat dukungan pelatihan dan pendampingan usaha, serta bantuan pemasaran dengan skala lebih luas, sehingga Ummu Ayya semakin berkembang dan produknya makin dinikmati pelanggan di luar Jawa Tengah.

Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan bahwa disamping memberikan dukungan permodalan bagi pelaku UMKM, BRI juga terus memberikan pendampingan kepada nasabah dalam pengembangan produk hingga upaya digitalisasi pelaku UMKM.

“Kisah Ibu Tatiek ini menjadi salah satu contoh bagaimana pembiayaan yang diberikan serta pendampingan usaha yang BRI berikan dapat mendorong dan manaikkelaskan kapasitas usaha pelaku UMKM,” tegas Supari. ***