Underwriter Disebut Tak Serap! Saham PMUI Langsung ARB

Manajemen PMUI ketika mencatatkan sahamnya di BEI.
EmitenNews.com – PT Prima Multi Usaha Indonesia Tbk (PMUI), perusahaan yang bergerak di bidang Perdagangan Besar Telekomunikasi dan Aktivitas Konsultasi Manajemen, resmi mencatatkan sahamnya sebagai emiten ke 22 yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (10/7) tahun 2025.
Dalam debut perdananya PMUI tidak semulus tiga emiten yang listing bersama-sama yaitu PT Diastika Biotekindo Tbk (CHEK), PT Merry Riana Edukasi Tbk (MERI), PT Trimitra Trans Persada Tbk (BLOG).
PMUI Sahamnya merosot menyentuh batas auto rejection bawah (ARB), turun 15% ke level Rp153 per lembar.
Pencatatan saham PMUI sendiri sebelumnya sempat dilanda isu bahwa proses IPO-nya akan dibatalkan akibat kabar penjamin emisi gagal menyerap dana publik. Namun kabar tersebut segera ditepis oleh pihak otoritas bursa.
“Dapat kami informasikan, berdasarkan koordinasi dengan Penjamin Emisi dan PMUI, Perseroan telah memenuhi ketentuan pencatatan di Bursa sehingga dapat tercatat besok,” tegas Sekretaris Perusahaan BEI, Kautsar Primadi Nurahmad, saat dikonfirmasi, Rabu (9/7/2025).
Sementara Komisaris Independen PMUI, Theo Lekatompessy, juga buka suara untuk meluruskan pemberitaan. Ia menegaskan bahwa dari sisi internal perusahaan, semua prosedur telah dijalankan secara benar. Mulai dari kontrak dengan underwriter, pembayaran ke lembaga penunjang, hingga lolos uji dari BEI dan OJK.
Sayangnya, kendala muncul di saat akhir ketika penawaran tak disambut antusias oleh pasar. “Sedikit sekali yang terjual, kira-kira hanya 25% dari total saham,” ujarnya kepada media melalui sambungan telepon Rabu (10/7).
PMUI dalam IPO ini melepas sebanyak 1.160.000.000 (Satu Miliar Seratus Enam Puluh Juta) saham baru. Besaran saham itu setara dengan 20% dari modal disetor dan ditempatkan perseroan, dengan harga penawaran Rp180,- (seratus delapan puluh Rupiah) per saham.
Perseroan telah menunjuk PT Korea Investment and Sekuritas Indonesia selaku Penjamin Pelaksana Emisi Efek. Perseroan berkedudukan di Cirebon dan telah menjadi pemain penting dalam industri telekomunikasi dan jasa konsultasi manajemen di Indonesia. Dengan jaringan yang terus berkembang, Perseroan berkomitmen untuk memberikan solusi inovatif dan layanan terbaik bagi para pelanggannya. Agus Susanto, Direktur Utama Perseroan menjelaskan,
“Langkah perusahaan untuk masuk ke Bursa Efek Indonesia melalui IPO adalah bagian dari strategi kami untuk meningkatkan kapasitas pendanaan dan mendorong tata kelola perusahaan ke tingkat yang lebih baik lagi. Kami optimistis dengan prospek bisnis yang dijalankan Perseroan saat ini, seiring dengan pertumbuhan sektor telekomunikasi dan kebutuhan akan konsultasi manajemen yang profesional di Indonesia.”
Monang Silalahi Direktur PT Korea Investment and Sekuritas Indonesia yang merupakan Penjamin Pelaksana Emisi Efek memaparkan, “Perseroan telah mendapatkan izin efektif dari Otoritas Jasa Keuangan pada tanggal 30 Juni 2025. Selama masa penawaran umum pada tanggal 2 – 8 Juli 2025, saham PT Prima Multi Usaha Indonesia Tbk mendapatkan minat yang cukup positif dari para investor dan kami yakin seluruh saham yang ditawarkan dapat terserap dengan baik.
Dana yang diraih perseroan dari IPO, seluruhnya setelah dikurangi biaya emisi akan digunakan sekitar 44,39% akan digunakan untuk modal kerja Perseroan berupa pembelian persediaan. 2. Sekitar 29,27% akan digunakan untuk memberikan pinjaman kepada Entitas Anak.
Sekitar 33,33% akan digunakan PT Graha Prima Mentari Tbk untuk Pembelian tanah Sekitar 26,34% akan digunakan untuk pembelian tanah dan bangunan milik pihak afiliasi Perseroan yaitu Agus Susanto yang merupakan direktur utama sekaligus pemegang saham Perseroan.
Related News

Amman Mineral (AMMN) Eksplorasi di Sumbawa Gelontorkan Jutaan Dolar

Emiten Nikel Boy Thohir (MBMA) Eksplorasi di Sulawesi Rogoh Rp36,6M

BRI Lagi-Lagi Masuk Daftar Bank Terbaik Dunia

ZINC Bayar Cicilan Obligasi 2018 Rp1,66 Miliar

VERN Ungkap Dana IPO Parkir di Bank OCBC, Bunganya Segini

Terang Dunia (UNTD) Endapkan Sisa Dana IPO di BCA Rp173,3M