EmitenNews.com - Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga Syariah) terus memperkuat fungsi intermediasi dengan menyalurkan pembiayaan ke sektor-sektor produktif sejalan dengan pemulihan ekonomi nasional tahun ini. Per 30 Juni 2022, CIMB Niaga Syariah berhasil menyalurkan pembiayaan sebesar Rp42,3 triliun. Secara rata-rata dalam enam tahun terakhir compound annual growth rate (CAGR) pembiayaan CIMB Niaga Syariah tumbuh 29,4 persen.

 

Kontributor utama melesatnya pertumbuhan pembiayaan CIMB Niaga Syariah pada semester pertama 2022 berasal dari segmen Corporate Banking, mencapai Rp4,1 triliun (15,95% YoY) dan Consumer Banking dengan kenaikan Rp4,3 triliun. Segmen Consumer Banking khususnya ditopang pembiayaan perumahan (Mortgage) Rp3,1 triliun dan pembiayaan kepemilikan kendaraan (Auto) Rp1,1 triliun.

 

Dalam Media Training & Outing CIMB Niaga Syariah di Denpasar, Bali, Kamis (25/8/2022), Direktur Syariah Banking CIMB Niaga Pandji P. Djajanegara menyatakan, untuk menjaga momentum pertumbuhan, CIMB Niaga Syariah akan terus mengoptimalkan penyaluran pembiayaan pada sektor korporasi dan mortgage, sehingga secara konsisten dapat menjaga kinerja positif hingga akhir tahun. Hal ini juga sejalan dengan upaya CIMB Niaga Syariah untuk meningkatkan layanan kepada nasabah baik dari para pelaku usaha maupun konsumer.

 

“Kami optimis demand pembiayaan untuk investasi dan modal kerja terus meningkat, apalagi saat ini aktivitas bisnis sudah kembali normal. Di samping itu, dengan tingginya kebutuhan masyarakat terhadap hunian dan kendaraan, hal ini juga meningkatkan peluang bagi kami untuk menggarap segmen Consumer dengan lebih baik,” kata Pandji.

 

Dari sisi pendanaan, kinerja CIMB Niaga Syariah per 30 Juni 2022 mencapai Rp36,9 triliun. Sepanjang enam tahun terakhir, rata-rata pertumbuhan pendanaan mencapai 31,4 persen. Dengan kinerja pembiayaan dan pendanaan yang solid, per 30 Juni 2022 CIMB Niaga Syariah membukukan laba Rp648 miliar dan aset Rp58,9 triliun. Secara rata-rata dalam enam tahun terakhir pertumbuhan laba dan aset masing-masing sebesar 42,9% dan 35,9%.

 

Pacu pertumbuhan berkelanjutan UUS

 

Dalam acara yang mengusung tema Sinergi Bersama Pacu Pertumbuhan Berkelanjutan Unit Usaha Syariah di Indonesia, Pandji menjelaskan, keberhasilan CIMB Niaga Syariah menjaga kinerja secara berkelanjutan merupakan buah dari penerapan strategi yang tepat. Strategi dimaksud yaitu dual banking leverage model (DBLM) yang memungkinkan CIMB Niaga Syariah mengoptimalkan sumber daya dan kelengkapan infrastruktur Bank Induk (CIMB Niaga) untuk menghadirkan produk dan layanan perbankan Syariah berkualitas.

 

“Dengan model operasional yang memanfaatkan platform sharing dari Bank Induk seperti jaringan kantor cabang, infrastruktur IT dan digital, hingga sumber daya manusia, kegiatan bisnis dan operasional di UUS menjadi lebih efisien, sehingga pertumbuhan bisnis menjadi lebih cepat. Dukungan penuh dari bank induk dengan mengutamakan penawaran produk-produk syariah kepada nasabah (Syariah First) dibanding konvensional, juga menjadi pendorong pertumbuhan kami secara berkelanjutan,” ujar Pandji. 

 

Potret pertumbuhan CIMB Niaga Syariah tersebut juga terefleksi dalam kinerja secara industri. Secara umum, pertumbuhan perbankan Syariah yang menggunakan model bisnis UUS lebih cepat dan turut mendorong pertumbuhan perbankan Syariah lebih pesat. Dalam enam tahun terakhir, pertumbuhan perbankan Syariah tanpa UUS hanya akan mencapai 13 persen (CAGR), namun dengan kontribusi UUS pertumbuhan rata-rata dipercepat menjadi 15 persen.