EmitenNews.com—Pudarnya sentimen kuartal III-2022 Earning Results, membuat data ekonomi menjadi katalis IHSG di sisa tahun 2022 ini. Investor mencermati rilis data Cadev dan IKK Indonesia  bulan Nov. Cadev diproyeksikan terjaga, didukung Foreign Inflow di pasar SBN, seiring spekulasi Dovish the Fed, membuat imbal hasil SUN maupun SBSN terlihat atraktif, menekan yield FR91 ke bawah level 7%. Adapun IKK tetap optimis, diproyeksikan berada di level tinggi, didukung daya beli segmen  menengah ke atas. 


Menurut Liza C. Suryanata Head Of Research NH Korindo Sekuritas, Senin (5/12/2022). Investor juga menantikan rilis data ekonomi dua mitra dagang utama Indonesia, China dan AS. Namun, Ekspor dan Impor China Nov. diproyeksikan melemah signifikan, seiring penerapan kembali Zero-Covid Policy. Sementara itu, rilis data Factory dan Durable Goods Orders AS bulan Oct., mengindikasikan seberapa kuat manufaktur AS di tengah era inflasi dan suku bunga tinggi. Data lainnya yaitu, PPI dan 1-Yr Inflation AS yang diproyeksikan kembali melandai. 


Harga minyak mentah dan sektor terkait pekan ini, akan dipengaruhi oleh hasil pertemuan OPEC+ dan dimulainya larangan UE pada minyak mentah Rusia.


Secara teknikal IHSG pada awal pekan ini diprediksi  bergerak Sideways dengan pola Crucial Neckline Inverted Head & Shoulders at 7105-7140.  Critical Support at 6960.


KLBF Buy. Entry Level: 2060-2040. Average Up >2080. Target:  2150 / 2220. Stoploss: 1990.


INDY Advise Speculative Buy.  Entry Level: 2890. Average Up >2950. Target:  3000-3030 / 3080-3100. Stoploss:  2840


BBCA Advise Buy on Weakness. Entry Level : 8875-8800. Average UP >8975-9000.  Target:  9350-9450. Stoploss:  8775.


ERAA Advise Buy on Weakness.  Entry Level: 400-392. Average UP >404. Target:  414 / 424. Stoploss:  390.