EmitenNews.com - PT Perintis Triniti Properti (TRIN) bakal menggelar right issue 154.428.891 alias 154,42 juta lembar. Penerbitan saham baru setara 3,23 persen dari modal disetor itu, dibanderol nilai nominal Rp100 per saham. 


Nanti setiap pemegang 30 saham lawas berhak atas satu hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD). Pemegang saham yang tidak mengeksekusi haknya akan mengalami dilusi 3,23 persen. Pada aksi itu, perseroan berharap meraup dana maksimal Rp138,98 miliar.


Nah, untuk mengoleksi dana sebesar itu, setidaknya right issue tersebut minimal harus dibanderol dengan harga pelaksanaan Rp900 per lembar. Harga itu, jauh di atas harga pasar. Menilik harga saham perseroan, saat ini bertengger di kisaran Rp476 per lembar.


Saat bersamaan, perseroan mengeluarkan waran seri II maksimum 154,42 juta lembar. Waran seri II diterbitkan menyertai saham baru yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi pemegang saham. Jumlah saham yang diterbitkan tersebut telah diperhitungkan berdasar keperluan dana, dan harga pelaksanaan right issue. 


Berdasar surat pada 14 Februari 2022, PT Kunci Daud Indonesia (KDI) dan PT Intan Investama Internasional (III) menyatakan akan mengalihkan sebagian haknya kepada Muhammad Kemal Dinata, Nadya Raisya Setia Murti, Drs. Mawardi, Paryan, Jumino, PT Manggarai Anugerah Semesta (MAS).


Para pihak itu, akan mengeksekusi right issue dengan cara inbreng. Yaitu penyetoran dalam bentuk aset tanah seluas 193.400 meter persegi (m2) di Labuan Bajo, dan seluas 93.018 m2 di Lampung senilai Rp86,64 miliar. Transaksi itu, 13,01 persen dari ekuitas perseroan per 31 Desember 2021 sejumlah Rp665,88 miliar.


Selanjutnya, alokasi dana hasil right issue antara lain sebagai berikut. Sekitar 32,70 persen untuk transaksi pengambilalihan aset berupa tanah di Labuan Bajo seluas 193.400 m2 milik PT (MAS) melalui penyetoran atas sebagian HMETD PT KDI dialihkan ke MAS 47.892.223 saham baru senilai Rp43,10 miliar. 


Sekitar 33,03 persen untuk transaksi pengambilalihan aset berupa tanah di Lampung seluas 93.018 m2 milik Muhammad Kemal Dinata, Nadya Raisya Setia Murti, Drs. Mawardi, Paryan, dan Jumino melalui pelaksanaan atas sebagian HMETD PT KDI, dan PT III sejumlah 58.052.000 saham baru Rp43,53 miliar. 


Lalu, sekitar 34,27 persen untuk pembayaran utang jangka panjang ke pemegang saham perseroan, dan modal kerja. Sedang dana dari pelaksanaan waran seri II kalau dilaksanakan pemegang waran untuk modal kerja perseroan. Untuk rencana itu, perseroan akan meminta persetujuan investor melalui rapat umum pemegang saham luar biasa pada Rabu, 4 Mei 2022. Pemegang saham berhak hadir dengan nama tercatat dalam daftar pemegang saham (DPS) pada 8 April 2022 pukul 16.00 WIB. 


Sekadar informasi, berdasar prospektus dengan publikasi Kamis (17/2), manajemen Triniti akan menerbitkan rights issue 185.314.670 lembar atau 3,85 persen dari total modal ditempatkan, dan disetor penuh. Saham baru itu, dipatok dengan harga pelaksanaan Rp750 per lembar. Dengan skema harga itu, emiten bidang real estat itu, akan meraup dana segar Rp138,98 miliar. 


Kala itu, setiap pemegang 25 saham lama dengan nama tercatat dalam daftar pemegang saham (DPS) pada 6 April 2022 pukul 16.00 WIB mempunyai 1 HMETD. Di mana, setiap 1 HMETD berhak menebus 1 saham baru dengan harga pelaksanaan Rp750 per lembar. 


Apakah penciutan rencana penerbitan right issue itu karena habis ditelanjangi Bursa Efek Indonesia (BEI). Ya, baru-baru ini, rencana perseroan mengeluarkan saham baru memantik kegusaran BEI. (*)