Valbury Sekuritas: Faktor Kurs dan Pelemahan Bursa AS Menjadi Perhatian Pasar Hari ini
Prediksi IHSG: Rupiah yang akhir-akhir ini mengalami depresiasi terhadap dolar AS serta kenaikan harga minyak dunia dapat memicu kekhawatiran pelaku pasar. Disamping sentimen dari pasar saham AS yang pada Kamis (01/03) ditutup melemah serta pasar Asia yang diperkirakan terkoreksi kian menambah akumulasi sentimen negatif pasar hari ini. Sentimen pasar dari dalam negeri: Hanya ada 16 negara di dunia yang punya perekonomian dengan nilai PDB (produk domestik bruto) sebesar USD1 triliun per tahun. Indonesia menjadi salah satu negara mencapai ekonomi dengan nilai USD 1 triliun per tahun. Saat ini Indonesia tercatat sebagai negara dengan perekonomian terbesar ke-15 dunia. Bahkan berdasarkan kajian konsultan internasional Pricewaterhouse Cooper (PwC), ekonomi Indonesia bisa menjadi kelima terbesar di dunia pada 2032 apabila dihitung menggunakan paritas daya beli atau purchasing power parity (PPP). Direktur Pelaksana International Monetary Fund (IMF) Christine Lagarde mengatakan, momentum naiknya pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat menyebabkan kenaikan lebih lanjut dalam kesejahteraan ekonomi dan sosial. Menurutnya, selama dua dekade terakhir, tingkat kemiskinan menurun hampir 40 persen harapan hidup meningkat lebih dari 6 persen, dan jumlah orang yang mengenyam pendidikan sekolah menengah naik 250 persen. Inflasi Feberuari tercatat sebesar 0,17 persen MoM dengan inflasi tahun kalender 0,79 persen dan inflasi tahun ke tahun tercatat sebesar 3,18 persen YoY. Inflasi disebabkan oleh kenaikan harga di seluruh kelompok pengeluaran dimana angka tertinggi terjadi pada makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,43 persen dan kelompok sandang 0,35 persen. Sentimen pasar dari luar negeri: Pidato Jerome H Powell yang mengindikasikan kenaikan suku bunga The Fed lebih tinggi dari perkiraan memicu kekhawatiran pelaku pasar. Tekanan rupiah ini berdampak ke inflasi, yang mendorong harga harga barang diimpor, termasuk BBM yang masih impor itu pasti terpengaruh dengan rupiah yang melemah. OPEC memeroyeksikan harga minyak dunia akan terus stabil pada 2018. OPEC tercatat berhasil memangkas produksi minyak bumi hingga 1,8 juta barel per hari (bph) sejak tahun 2016. Upaya ini dilakukan demi mengatasi kelebihan pasokan minyak mengakibatkan anjloknya harga minyak dunia sejak tahun 2014. Perspektif Teknikal: Support Level: 6.592/6.578/6.559 Resistance Level: 6.625/6.644/6.658 Major Trend : Up Minor Trend : Up Pattern : Down TRADING IDEAS: These recommendations based on technical and only intended for one day trading INDF: Trading Buy
- Close 7775, TP 7875
- Boleh buy di level 7625-7775
- Resistance di 7875 & support di 7625
- Waspadai jika tembus di 7625
- Batasi resiko di 7575
- Close 3760, TP 3840
- Boleh buy di level 3720-3760
- Resistance di 3840 & support di 3720
- Waspadai jika tembus di 3720
- Batasi resiko di 3700
- Close 8375, TP 8450
- Boleh buy di level 8325-8375
- Resistance di 8450 & support di 8325
- Waspadai jika tembus di 8325
- Batasi resiko di 8275
- Close 36525, TP 37275
- Boleh buy di level 35525-36525
- Resistance di 37275 & support di 35525
- Waspadai jika tembus di 35525
- Batasi resiko di 35450
- Close 1850, TP 1925
- Boleh buy di level 1810-1850
- Resistance di 1925 & support di 1810
- Waspadai jika tembus di 1810
- Batasi resiko di 1795
- Close 3570, TP 3620
- Boleh buy di level 3480-3570
- Resistance di 3620 & support di 3480
- Waspadai jika tembus di 3480
- Batasi resiko di 3460
Related News
Data Bicara: Cara Atur Strategi Portofolio di Tahun 2026!
Efek BI Rate ke Saham: Sektor Apa yang Bakal Cuan di Tahun 2026?
BI Rate 4,75 Persen: Strategi atau Sinyal Badai Pasar Saham 2026?
Prospek SUPA: PBV Menarik, Tapi Siapkah Hadapi Risiko NPL UMKM 2026?
Flywheel Superbank: Akankah AI dan Ekosistem Grab Jadi Moat Abadi?
Fundamental: Evolusi Ekosistem Grab-Emtek jadi Turnaround Superbank!





