EmitenNews.com -PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) menderita rugi bersih sebesar Rp389,27 miliar pada semester 1 2023, atau memburuk dibanding periode sama tahun 2022 yang membukukan laba bersih sebesar Rp8,593 triliun.

 

Akibatnya, defisit atau akumulasi kerugian kian dalam yakni sebesar memburuk 5,2 persen pada akhir Juni 2023, menjadi Rp7,733 triliun, dibanding akhir tahun 2022 yang hanya menyentuh Rp7,344 triliun .

 

Padahal, pendapatan bersih naik 28,9 persen dibanding semester 1 2022 menjadi Rp2,181 triliun pada semester I 2023.

 

Penopangnya, pendapatan dari wahana perdagangan daring meningkat 75,4 persen menjadi Rp1,137 triliun.

 

Senada, pendapatan dari lini usaha daring ke toko fisik tumbuh 6,6 persen menjadi Rp1,033 triliun.

 

Tapi, pendapatan lini usaha pengadaan anjlok 86,3 persen yang tersisa Rp10,178 miliar.

 

Sayangnya, beban pokok pendapatan membengkak 40,2 persen menjadi Rp1,631 triliun.

 

Terlebih, emiten unicorn pertama yang tercatat di BEI ini mengalami rugi investasi senilai Rp120,82 miliar atau memburuk dibanding akhir Juni 2022 yang tercatat untung investasi Rp9,792 triliun.

 

Akibatnya, BUKA mencatatkan rugi usaha sebesar Rp701,21 miliar.