EmitenNews.com - Perdagangan indeks bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street ditutup bervariasi. Dow Jones menguat 17 poin (0,05 persen) menjadi 35.619, S&P 500 terkoreksi 15 poin (0,32 persen) ke level 4.683, Nasdaq melemah 203 poin (1,26 persen) pada posisi 15.855, dan EIDO menguat 0,07 poin (0,30 persen) ke level 23,76. 


Dow Jones membukukan kenaikan tipis, S&P500, dan Nasdaq melemah. Keputusan Presiden Joe Biden kembali menjagokan Jerome Powell sebagai gubernur Bank Sentral Amerika (AS) menjadi faktor dominan mempengaruhi pergerakan indeks. Setelah sempat menguat awal perdagangan, indeks berbalik melemah setelah Joe Biden mengumumkan Jerome Powell sebagai calon gubernur The Federal Reserve (The Fed), bukan Lael Brainard.


Maklum, sebelumnya Lael digadang-gadang akan menjadi penerus Jerome Powell. Lael akhirnya dinominasikan sebagai wakil gubernur The Fed. Keputusan Biden itu, membuat imbal hasil obligasi pemerintah bertenor 10 tahun mengalami kenaikan, dan mendorong penguatan saham sektor perbankan.


Efeknya, JP Morgan melambung 1,2 persen, Morgan Stanley surplus 2,5 persen. Namun, di sisi lain menekan saham-saham sektor teknologi seperti Amazon anjlok 2,83 persen, Alphabet minus 1,76 persen, dan Netflix melepuh 2,89 persen. 


Nah, koreksi mayoritas indeks Wall Street itu, menurut Mino, Equity Analyst Indo Premier Sekuritas akan menjadi sentimen negatif pasar. Sementara itu, lonjakan sejumlah harga komoditas macam minyak mentah, nikel, timah, batu bara, tembaga, dan optimisme akan window dressing menjelang akhir tahun diprediksi menjadi sentimen positif untuk indeks harga saham gabungan (IHSG).


Indeks diprediksi bergerak bervariasi cenderung menguat dengan support level 6.685, dan resistance level 6.765. Sejumlah saham laik koleksi antara lain BBNI support Rp7.100, resisten Rp7.250, CTRA support Rp1.160, resisten Rp1.180, INDF support Rp6.550, resisten Rp6.700, dan WIKA support Rp1.310, resisten Rp1.340. (*)