EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini, Senin (20/12) dinaungi sentimen negatif. Namun, peluang untuk menguat belum sirna. Itu akan didukung aksi window dressing menjelang akhir tahun menjadi katalisator positif pasar.
IHSG hari ini, akan bergerak bervariasi cenderung menguat dengan support level 6.550, dan resistance level 6.650. Sejumlah saham laik beli antara lain BBCA support Rp7.425, resisten Rp7.575, ICBP support Rp8.700, resisten Rp8.900, TLKM support Rp4.050, resisten Rp4.150, dan TBIG support Rp3.060, dan resisten Rp3.130.
Sentimen negatif IHSG hari ini, datang dari perdagangan akhir pekan lalu, Wall Street kembali ditutup melemah. Dow Jones terkoreksi 532 poin (1,48 persen) pada level 35.365, S&P 500 melemah 48 poin (1,03 persen) ke level 4.621, Nasdaq turun 11 poin (0,07 persen) pada posisi 15.170, dan EIDO minus 0,18 poin (0,78 persen) ke level 22.79.
Koreksi Wall Street dipicu kekhawatiran investor terhadap perubahan kebijakan moneter lebih ketat, dan perkembangan Covid-19 akhir-akhir ini mengalami kenaikan kasus baru seiring menyebarnya varian baru Omicron. Menyusul pelemahan itu, membuat ketiga indeks selama sepekan terkoreksi cukup dalam, Nasdaq turun 3 persen, Dow Jones tekor 1,7 persen, dan S&P500 anjlok 1,9 persen.
Di antara beberapa sektor konstituen indeks S&P500, sektor keuangan mengalami pelemahan paling besar setelah sehari sebelumnya berhasil membukukan kenaikan cukup signifikan. Goldman Sachs melemah 4,05 persen. Sedang Bank of America dan JP Morgan masing-masing melemah 2,49 persen, dan anjlok 2,28 persen. ”Beberapa saham sektor teknologi juga masih mengalami tekanan jual Alphabet minus 1,88 persen, Microsoft tekor 0,34 persen, dan Amazon turun 0,67 persen,” tutur Mino, Equity Analys Indo Premier Sekuritas.
Sebelumnya, the Fed memutuskan mempercepat penarikan program pembelian obligasi mulai bulan depan yaitu menjadi USD30 miliar dari saat ini USD15 miliar. The Fed juga diproyeksi menaikkan suku bunga acuan beberapa kali tahun depan untuk mengendalikan angka inflasi yang akhir-akhir ini mengalami lonjakan. (*)
Related News

Produksi Migas PHE Tumbuh 5% dalam Tiga Tahun Terakhir

Perkuat Struktur, Kemenkeu Bentuk Tiga Unit Baru Strategis

RI-Singapura Gelontorkan USD10 Miliar Garap Energi Hijau

IHSG Ditutup Turun 0,68 Persen, 3 Saham LQ45 Ini Pemicunya

Pelanggan KA Panoramic Januari-Mei 2025 Bertambah 34,38 Persen

Kemenperin Inisiasi Siprosatu, Percepat Digitalisasi Industri Sawit