Wall Street Menyala, IHSG Kembali Drop

Suasana main Hall Bursa Efek Indonesia. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Indeks bursa Wall Street ditutup bervariasi dengan mayoritas menguat. Itu setelah presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan hasil perundingan dagang dengan Vietnam. Trump menyatakan barang impor Vietnam akan dikenai tarif 20 persen, lebih rendah dari tarif resiprokal awal 46 persen.
Barang masuk kategori transshipping akan dikenai tarif 40 persen. Sebagai timbal balik semua barang ekspor Amerika ke Vietnam akan dikenakan tarif 0 persen. Sementara itu, data ketenagakerjaan sektor swasta melemah memicu kekhawatiran investor mengenai prospek ekonomi Amerika.
Berdasar data dari ADP, pada Juni lalu terdapat pengurangan tenaga kerja sebanyak 33 ribu. Berbanding terbaik dengan konsensus yang mengharap ada penambahan tenaga kerja 100 ribu. Lonjakan harga komoditas, dan penguatan mayoritas indeks Wall Street diprediksi menjadi sentimen positif pasar.
Sementara itu, kelanjutan aksi jual investor asing berpeluang menjadi sentimen negatif pasar. Jadi, indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi akan bergerak bervariasi cenderung melemah. Sepanjang perdagangan hari ini, Kamis, 3 Juli 2025, indeks akan menjelajahi area support 6.830-6.780, dan resistance 6.930-6.980.
Berdasar data dan fakta tersebut, Retail Research CGS International Sekuritas Indonesia menyarankan para pelaku pasar untuk mengoleksi sejumlah saham berikut. Yaitu, Mitra Adiperkasa (MAPI), Chandra Asri Pacific (TPIA), Medikaloka Hermina (HEAL), Sumber Alfaria (AMRT), Surya Semesta (SSIA), dan Cimory (CMRY). (*)
Related News

Wall Street Menyala, IHSG Susuri Zona Merah

Cenderung Koreksi, IHSG Uji Level 8.020

Market Konsolidatif, Borong Saham BBRI, PANI, dan ISAT

2 Katalis Ini Wajib Dimiliki Jika Indonesia Ingin Jadi Hub Aset Kripto

Bakal Hasilkan BBM Setara Euro 5, RDMP Balikpapan Siap Uji Operasi

IHSG Ditutup Rebound ke 8.071, Disokong Saham Konsumer & Teknologi